Lomba Sihir Luncurkan Album Kedua 'Obrolan Jam 3 Pagi', Ilustrasikan Jalan Pikiran Para Personel
Rabu, 07 Mei 2025 -
MerahPutih.com - Menyusul album pertama Selamat Datang di Ujung Dunia yang dirilis pada 2021, band pop alternatif Lomba Sihir akhirnya meluncurkan album kedua mereka bertajuk Obrolan Jam 3 Pagi via Sun Eater Records, Rabu (7/5).
Lomba Sihir yang digawangi oleh Baskara Putra, Enrico Octaviano, Natasha Udu, Rayhan Noor, dan Tristan Juliano, melakukan proses pembuatan album secara bersama. Mulai dari penulisan lagu hingga proses produksi musiknya.
"Melalui album ini, kami hendak mengilustrasikan seperti apa jalan pikiran kami belakangan ini sebagai sebuah band," ungkap Lomba Sihir lewat keterangan resminya.
Baca juga:
Lebih lanjut, Lomba Sihir menyebut album Obrolan Jam 3 Pagi menjadi 'playground' untuk mengeksplorasi ranah musik pop alternatif yang lebih organik. Album ini pun diwarnai dengan nuansa elemen gitar khas pop, pop rock, dan soft rock.
"Kami menggarap album ini sebagai cara kami bertutur jujur dengan diri kami sendiri dan mencari jawaban untuk beberapa pertanyaan kehidupan dalam diri kami masing-masing. Itu pula yang menjadi inspirasi di balik judul album ini," kata Lomba Sihir.
"Ada sesuatu yang magis ketika kita melakukan percakapan di pagi buta, di mana percakapan tersebut tiba-tiba menjadi dalam sehingga kita akhirnya menemukan kebenaran, kedamaian, dan kedewasaan," sambung mereka.
Baca juga:
Lomba Sihir Rilis Single 'Sofa', Narasi Awal Menuju Album Baru
Secara keseluruhan album Obrolan Jam 3 Pagi berisi 16 nomor; satu intro, dua interlude monolog oleh aktris Marissa Anita dan Bambang Pamungkas, lima lagu yang telah dirilis sebelumnya, dan delapan lagu baru.
Lagu berjudul Andai Saja, yang menjadi renungan Lomba Sihir tentang bagaimana masa lalu sanggup menjebak manusia dalam kata 'mungkin', dipilih sebagai focus track untuk album baru ini.
Kini album Obrolan Jam 3 Pagi Lomba Sihir sudah dapat didengarkan di berbagai music streaming platform. Lomba Sihir berharap album terbaru mereka dapat dinikmati seperti karya-karya sebelumnya.
"DNA kami yang cenderung kompleks, seperti yang teman-teman bisa rasakan sedari album Selamat Datang di Ujung Dunia, masih hidup dan bernafas di album baru kami ini. Bisa dibilang kalau, dari segi produksi musik, album baru ini lebih rapi dan lebih melekat dari segi emosi," pungkas mereka. (*)