Limbah Tempe Dijadikan Energi Listrik, Ini Caranya!

Senin, 15 Maret 2021 - Muchammad Yani

INOVATIF, kini limbah tempe bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik, bioenergi. Ide ini muncul dari tangan dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Trate Gresik yang mampu menghidupkan lampu LED dari sumber energi limbah tempe selama tiga jam.

Buah karya Citra Nur Ma'rifah dan Rizkya Ramadhani merupakan siswa Mts NU Trate, Gresik ini sempat menjuarai beberapa kommpetisi.

Baca juga:

Ilmuwan Mengungkap Misteri 'Komputer' Tertua di Dunia

Inovasi bernama biobaterai ini menyabet juara pertama pada lomba inovasi pelajar bertajuk Maneta Maulid Festival ke-enam tahun 2021 yang digelar di Kabupaten Lamongan pekan lalu.

Citra mengatakan, hal ini terinspirasi dari banyaknya limbah tempe (air bekas cucian kedelai) yang terbuang sia-sia di lokasi pembuatan tempe di Desa Roomo, Manyar, Gresik. Lalu usai diteliti, nyatanya mengandung asam penghasil arus dan tegangan.

dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Trate Gresik, Citra Nur Ma'rifah dan Rizkya Ramadhani menghidupkan lampu LED dari sumber energi limbah tempe. (Foto: Ist)
dua siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Trate Gresik, Citra Nur Ma'rifah dan Rizkya Ramadhani menghidupkan lampu LED dari sumber energi limbah tempe. (Foto: Ist)

Cukup memerlukan limbah hasil pencucian tempe dicampur air dengan kadar tertentu. Lalu campuran limbah dan air dipanaskan sesaat sebelum dipindahkan ke kaleng yang sudah terisi campuran limbah tempe.

"Berikutnya yah dimasukkan batang lempengan tembaga dan besi sebagai penghantar arus listrik atau konduktornya, dan akhirnya bisa menghidupkan LED dengan arus listrik 13,50 miliampere. Dengan tegangan sebesar 3 koma 42 volt dan hidup selama tiga jam," tutur Citra saat bersama Rizkiya saat dikonfirmasi, Minggu (14/03).

Sementara itu, Nduk Muslikha selaku Kepala Mts NU Gresik menyampaikan, penemuan ini diharapkan mendorong stimulus bagi perkembangan riset berbahan dasar energi limbah. Dan ini bisa menjadi energi baru terbarukan dan sudah lepas untuk mengandalkan energi fosil yang bisa habis.

"Ini penemuan awal, dan perlu banyak hal yang bisa menjadi teknologi terbarukan. Semoga bisa ditindaklanjuti peneliti lain, minimal laboratorium yang memadahi seperti di perguruan tinggi khusus," ungkap Nduk Muslikha. (Andika Eldon/Jawa Timur)

Baca juga:

Pentingnya Menguasai Coding dan Programming Bagi Siswa

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan