Libatkan Banyak Pemain Naturalisasi, PSSI-nya Vietnam Akui Tekad Kuat Timnas Indonesia
Kamis, 14 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengakui tekad besar Timnas Indonesia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027 putaran kedua. Hal itu menurut Wakil Presiden VFF Tran Anh Tu tergambar dari daftar pemain yang dipanggil.
Ada 10 pemain naturalisasi yang dipanggil oleh Shin Tae-yong, yaitu Jay Idzes, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-on, Jordi Amat, Sandy Walsh, Ivar Jenner, Marc Klok, Thom Haye, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen. Pemain keturunan Elkan Baggott juga diikutsertakan.
Baca Juga:
PSSI Berharap Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Bela Timnas di Kandang Vietnam
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen kemungkinan baru bisa dimainkan di pertemuan kedua Indonesia dengan Vietnam pada 26 Maret di Stadion My Dinh, Hanoi.
“Perlu ditambahkan bahwa lawan yakni Indonesia sudah memperkuat kekuatannya, dengan lebih dari 10 pemain naturalisasi. Sungguh, Indonesia bertekad untuk dua laga ke depan. Namun, kami masih percaya pada tim Vietnam,” kata Tran Anh Tu dikutip dari Soha.
Tentu tak mengherankan mengingat dua laga kontra Vietnam, termasuk pada 21 Maret penting bagi skuad Garuda. Terlebih setelah kalah 1-5 di kandang Irak dan imbang 1-1 di markas Filipina.
Timnas Indonesia saat ini berada di tempat keempat Grup F dengan satu poin. Posisi pertama diisi Irak dengan enam angka, diikuti Vietnam dengan tiga poin, dan Filipina dengan satu angka.
Sementara itu, Timnas Indonesia serasa skuad Belanda bagi bek Timnas Vietnam Do Duy Manh.
“Berdasarkan informasi di media, saya tahu bahwa Indonesia telah melakukan naturalisasi hingga 11 pemain. Mereka saat ini memiliki banyak pemain yang bermain di luar negeri dengan keahlian yang baik,” katanya di laman VFF.
Baca Juga:
“Sebenarnya sebelumnya Indonesia bukanlah tim yang mudah untuk dilawan. Mereka memiliki cara bertarung yang sengit dan agresif,” tambahnya.
“Kini, tim tersebut kembali mendapat pemain naturalisasi secara massal. Kadang-kadang kami saling bercanda, mengatakan kami tidak tahu apakah kami akan bermain melawan tim Belanda atau Indonesia.”