Kontroversi di Liga Turkiye, Adana Demirspor Tinggalkan Lapangan saat Lawan Galatasaray
Senin, 10 Februari 2025 -
MerahPutih.com - Pertandingan Super Lig antara Galatasaray dan Adana Demirspor, resmi dibatalkan setelah tim tamu menolak untuk bermain.
Pertandingan tersebut awalnya ditangguhkan setelah berlangsung 34 menit, di mana sang pemuncak klasemen, Galatasaray, sedang memimpin skor 1-0.
Penyerang baru Galatasaray, Alvaro Morata, membawa tuan rumah unggul melalui penalti kontroversial di Rams Park, setelah pertandingan baru berjalan 12 menit.
Manajer Adana Demirspor, Mustafa Alper Avci, terlihat memanggil para pemainnya ke pinggir lapangan di akhir babak pertama, ketika gelandang Yusuf Barasi menerima perawatan karena cedera.
Baca juga:
Galatasaray Tertarik Datangkan Kieran Trippier dari Newcastle
Kemudian, para pemain tiba-tiba keluar lapangan dan menuju ruang ganti. Para pemain Galatasaray yang kebingungan akhirnya mengikuti jejak wasit.
Sekitar 20 menit setelah penangguhan awal, penyiar stadion mengonfirmasi, bahwa pertandingan telah dibatalkan.
Menurut laporan TurkiyeToday, pengumuman tersebut berbunyi: "Pertandingan telah ditinggalkan oleh wasit karena Adana Demirspor mengundurkan diri dari pertandingan."
Sementara itu, mantan presiden Adana Demirspor, Metin Korkmaz, membenarkan protes tersebut yang menentang keputusan penalti di awal pertandingan.
Baca juga:
Arsenal Bakal Lepas 7 Pemain, Demi Belanja Besar-besaran Musim Depan
"Ini adalah protes terhadap Komite Wasit, bukan Galatasaray," ujarnya dikutip dari The Sun, Senin (10/2).
Korkmaz menambahkan, presiden klub, Murat Sancak, akan memberikan klarifikasi lebih lanjut atas kejadian tersebut. Saat ini, Adana berada di posisi terbawah Super Lig, dengan memperoleh lima poin dari 21 pertandingan.
Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho, termasuk di antara mereka yang secara terbuka menyerukan standar wasit. The Special One menyebut liga papan atas Turkiye “beracun”, setelah timnya mengalahkan Hatayspor 2-1 bulan lalu. Bahkan, ia mengancam akan memboikot timnya di Piala Turki sebagai bentuk protes.
“Wasit takut memberikan keputusan kepada kami. Bagi saya skandal terbesar adalah penalti yang menguntungkan kami. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya rasa di luar negeri tidak banyak orang yang menonton Liga Turkiye. Saya rasa di London hanya anak saya yang menonton Liga Turkiye, tidak ada orang lain," katanya. (sof)