Hal-Hal Kecil yang Krusial dalam Penerbangan

Selasa, 30 Oktober 2018 - Dwi Astarini

DUNIA penerbangan Indonesia kembali berduka. Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa penumpang menuju Pangkalpinang dikabarkan hilang kontak seusai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10), pada pukul 06.00. Pihak Lion Air mengatakan pesawat mendarat darurat di Karawang. Pesawat Lion Air JT 610 tersebut jatuh karena adanya kesalahan teknis. Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan, Dr dr Wawan Mulyawan SpBS, SpKp menyebutkan penyebab kecelakaan pesawat terbang umumnya multifaktorial.

Ketika kecelakaan tersebut terjadi, pesawat Lion Air JT 610 masih dalam tahap take off. “Berdasarkan data kecelakaan saat takeoff umumnya terjadi karena technical error. Walaupun kecil kemungkinan faktor manusia,” ujarnya.

Benar. Selama ini kita berpikir kecelakaan pesawat terjadi karena kesalahan teknis. Kita pun kerap menyalahkan pihak maskapai penerbangan dan tak jarang juga meragukan keamanan maskapai penerbangan. Padahal, manusia juga bisa menjadi pemicu terjadinya kecelakaan pesawat.

Saat terbang, kamu mungkin kerap kali mengabaikan hal-hal kecil di pesawat, misalnya memakai sabuk pengaman, dan mendengarkan instruksi keselamatan. Mengabaikan panduan keselamatan penerbangan ternyata bisa menyebabkan kecelakaan besar. Berikut hal-hal kecil dalam penerbangan yang jika diremehkan bisa berakibat fatal.


1. Tidak Mendengarkan Demo Keselamatan

Dengarkan dan baca selalu petunjuk keselamatan yang diberikan. (foto: pixabay/StockSnap)

Kesalahan fatal yang paling sering dilakukan penumpang kala naik pesawat ialah tidak mendengarkan demo keselamatan yang diperagakan oleh para awak kabin. Pramugari Garuda Indonesia Lydia Avry Inayah menuturkan karakter penumpang Indonesia berbeda dengan penumpang asing. Penumpang asing tetap memperhatikan demo keselamatan yang ditampilkan pramugari meski mereka sudah sering melakukan penerbangan.

Sementara itu, penumpang Indonesia cenderung cuek. “Biasanya karena merasa sudah sering naik pesawat, mereka enggak merhatiin,” ujar Lydia. Meski terkesan sepele, tidak mendengarkan demo keselamatan ternyata bisa berakibat fatal. "Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan saat ada keadaan darurat. Waktu safety briefing kan mereka dikasih tahu letak pintu darurat, cara pakai masker oksigen kalau drop dan lain-lain,” tuturnya.

2. Tidak Mengenakan Sabuk Pengaman

airplane
Pastikan sabuk pengaman selalu terpasang. (foto: pixabay/free-photos)

Sabuk pengaman merupakan salah satu benda yang wajib dikenakan saat penerbangan. Benda yang satu itu harus selalu melekat dengan sempurna di pinggang terutama saat takeoff dan landing. Namun, masih ada saja penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman dengan benar. Lydia mengungkapkan beberapa faktor menyebabkan mereka lupa memasang sabuk pengaman. “Alasannya macam-macam, ada yang lupa, ada yang enggak betah, bahkan ada yang modus untuk mendekati pramugari,” jelas Lydia.

3. Tidak Mematikan Ponsel saat Hendak Takeoff atau Landing

ponsel
Matikan ponsel saat takeoff dan landing.(foto: pixabay/stevepb)

Kesalahan fatal yang juga cukup sering terjadi kala berada di pesawat ialah mengaktifkan telepon seluler sebelum lepas landas atau sebelum mendarat dengan sempurna. Alat elektronik dalam keadaan aktif akan menimbulkan gelombang radio yang dapat mengacaukan sistem navigasi. Itulah sebabnya penumpang diminta untuk mematikan pernagkat elektromik sebelum lepas landas atau sebelum mendarat dengan sempurna. “Setelah pesawat dalam keadaan sempurna, kita boleh mengaktifkan alat elektronik kembali. Pesawat bahkan menyediakan wifi yang bisa dimanfaatkan penumpang,” jelas Lydia.

4. Meletakkan Terlalu Banyak Barang di Bawah Kursi

plane
Simpan barang di luggage bin dengan rapi. (foto: pixabay/free-photos)

Setiap maskapai penerbangan memiliki peraturan berbeda-beda mengenai bagasi kabin. Rata-rata tas yang bisa dibawa ke atas pesawat maksimal 7 kilogram. “Tas mereka bisa ditaruh di luggage bin atau di bawah kursi,” tutur Lydia. Maskapai memang diperkenankan untuk meletakkan tas di bawah kursi, tapi pastikan tas aman di tempatnya. Jika tas tidak diletakkan dengan benar, itu bisa menghalangi kita untuk keluar cepat bila terjadi insiden.

5. Memasang Headset

ipod
Lepaskan headphones agar awas dengan sekeliling. (foto: pixabay/herbert2512)

Ketika pesawat sudah berada di posisi sempurna, kita diperkenankan untuk mendengarkan musik. Mendengarkan musik di dalam pesawat membuat kita lebih rileks dan bisa beristirahat. Kendati demikian, jangan setel music dengan volume maksimal. “Kalau penumpang mendengarkan lagu dengan suara maksimal, mereka tidak mendengar jika ada panggilan darurat,” ucap Lydia.

Dengan memperhatikan keamanan selama di pesawat, kamu bisa menyelamatkan banyak nyawa dari marabahaya yang mungkin bisa terjadi di atas pesawat.(Avi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan