Foto Bugil Tersebar, J-Law Merasa Diperkosa Ramai-Ramai

Jumat, 24 November 2017 - Dwi Astarini

MESKI telah terjadi 2014 lalu, hingga kini Jennifer Lawrence masih memproses peretasan foto bugilnya.

"Saat pertama kali mengetahuinya, pihak keamananku menghubungiku. Itu terjadi menit demi menit. Itu seperti situasi penyanderaan, mereka merilis satu demi satu gambar tiap jam," ujar aktris Hunger Games itu kepada The Hollywood Reporter.

Ia pun menggambarkan perasaannya ketika itu seperti diperkosa beramai-ramai.

"Tak ada satu pun orang di dunia ini yang tidak bisa melihat foto intimku," ujar J-Law.

Ia pun mencontohkan, seseorang bisa saja tengah berada di acara barbecue dan dengan mudah melihat foto bugilnya di ponsel mereka.

"Itu amat mustahil untuk diproses," tegas J-Law.

Aktris 27 tahun itu termasuk 100 orang yang menjadi korban peretasan itu. Nama lain yang menjadi korban, yaitu Kate Upton, Kim Kardashian, Gabrielle Union, Victoria Justice, dan bintang sepak bola Hope Solo.

"Banyak perempuan yang terkena imbasnya. Banyak di antara mereka menghubungiku untuk menuntut Apple atau siapalah. Namun, hal itu tak akan memberiku ketenangan, tak ada satu pun dari hal itu yang akan membawa kembali tubuh bugilku kepadaku," ujar Lawrence.

Ketika foto bugil itu tersebar, Lawrence bercerita kepada Vanity Fair bahwa peretasan itu merupakan kejahatan seksual dan siapa pun yang melihat foto itu ialah 'pelaku kejahatan seksual'.

"Mereka seharusnya malu," ujar Lawrence.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan