Fakta Film Merah Putih: One For All : Animasi Bertema Nasionalisme yang Banjir Sorotan

Senin, 11 Agustus 2025 - ImanK

MerahPutih.com - Film animasi Merah Putih: One For All siap dirilis menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Mengusung semangat nasionalisme dan keberagaman budaya, film ini langsung menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Bukan hanya karena temanya yang menyentuh, tetapi juga karena sejumlah kontroversi seputar kualitas animasi dan proses produksinya.

Berikut rangkuman fakta penting dan menarik tentang film animasi nasional ini yang patut Anda ketahui.

Film Animasi Merah Putih: One For All

Baca juga:

Merah Putih: One For All, Sudah Bikin Netizen Speechless Liat Trailer

1. Cerita Bertema Persatuan Anak Bangsa

Film ini bercerita tentang delapan anak dari berbagai latar belakang budaya di Indonesia dari Papua hingga Tionghoa yang bersatu dalam misi menyelamatkan bendera pusaka menjelang upacara kemerdekaan.

Cerita berlatar di sebuah desa fiktif, dan dipenuhi aksi petualangan melewati hutan, sungai, hingga konflik emosi. Misi mereka sederhana namun bermakna: mengibarkan sang Merah Putih pada 17 Agustus.

Pesan moralnya cukup kuat: perbedaan adalah kekuatan, dan nasionalisme bisa tumbuh melalui kerja sama serta pengorbanan bersama.

2. Biaya Produksi Capai Rp 6,7 Miliar

Salah satu fakta paling mengejutkan adalah jumlah dana yang digelontorkan untuk produksi film ini: Rp 6,7 miliar. Angka yang besar untuk sebuah film animasi lokal.

Namun, kontroversi muncul ketika kualitas visual yang ditampilkan dalam trailer dinilai tidak sebanding dengan nilai produksinya. Beberapa warganet menyebut animasinya lebih mirip tugas akhir mahasiswa daripada film layar lebar.

3. Digarap dalam Waktu Kurang dari Sebulan

Produser film ini, Toto Soegriwo, mengakui bahwa seluruh proses produksi dilakukan hanya dalam waktu kurang dari satu bulan. Keputusan ini diambil agar film bisa tayang bertepatan dengan momen kemerdekaan RI tahun ini.

Namun, kecepatan ini justru menjadi bumerang. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana mungkin proyek animasi bernilai miliaran rupiah diselesaikan secepat itu, apalagi dengan ekspektasi tinggi dari penonton Indonesia saat ini.

Film animasi Merah Putih: One For All

Baca juga:

Ramalan Zodiak Hari Ini 11 Agustus 2025: Cek Keuangan, Cinta, dan Keberuntungan

4. Dugaan Aset Visual Dibeli dari Marketplace

Pencinta animasi dan konten kreator YouTube seperti Yono Jambul mengungkap bahwa beberapa elemen dalam film ini diduga menggunakan aset dari marketplace digital seperti Daz3D.

Salah satunya adalah latar yang disebut-sebut berasal dari template "Street of Mumbai", yang dinilai tidak mencerminkan suasana khas Indonesia.

Temuan ini menimbulkan pertanyaan besar soal orisinalitas dan keautentikan karya dalam film bertema nasionalisme ini.

5. Jejak Digital Studio Produksi Minim, Situs Resmi Tak Dapat Diakses

Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, sebuah studio di bawah naungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Namun, banyak warganet yang kesulitan mencari informasi lebih lanjut tentang rumah produksi ini. Situs resminya dilaporkan tidak bisa diakses dan menampilkan pesan error “403 Forbidden”.

Minimnya informasi resmi ini memicu spekulasi bahwa proyek ini belum sepenuhnya siap untuk dipublikasikan secara luas atau memang belum memiliki kesiapan infrastruktur digital yang memadai.

Baca juga:

11 Agustus Memperingati Hari Apa? Catat Fakta Menariknya!

6. Dibandingkan dengan Animasi Populer Dunia dan Lokal

Tak sedikit warganet yang membandingkan Merah Putih film animasi dengan judul-judul lain seperti Demon Slayer dan animasi lokal Jumbo.

Menariknya, per episode Demon Slayer dikabarkan hanya menghabiskan biaya sekitar Rp1,8 miliar jauh di bawah biaya produksi film ini. Namun dari segi kualitas visual, perbedaannya dianggap sangat jauh.

Sementara itu, film animasi Jumbo, produksi lokal yang tayang lebih dulu, dinilai jauh lebih solid dari sisi teknis dan eksekusi.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan