Elon Musk Ingin Kembangkan TruthGPT, AI Pencari Kebenaran
Rabu, 19 April 2023 -
MILIARDER Elon Musk mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News bahwa ia ingin mengembangkan teknologi chatbot-nya sendiri. Ia akan menyebut chatbot miliknya itu sebagai TruthGPT, sebuah AI yang bisa dimanfaatkan untuk mencari kebenaran absolut.
Pemilik Twitter itu mengatakan bahwa ia ingin membuat opsi ketiga dari OpenAI dan Google dengan tujuan untuk menciptakan lebih banyak kebaikan. Melalui TruthGPT itu, kata Musk, ia ingin mencoba memahami sifat alam semesta, sekaligus menciptakan AI yang peduli terhadap manusia.
"Saya pikir ini mungkin jalan terbaik menuju keselamatan dalam arti bahwa AI yang peduli untuk memahami alam semesta tidak mungkin memusnahkan manusia karena kita adalah bagian yang menarik dari alam semesta," ungkap Musk seperti dikutip TechCrunch, Selasa (18/4).
Baca Juga:
Main Hati dengan C.AI Bot untuk Mengisi Kekosonganmu

Musk juga mengkritik OpenAI dengan mengatakan bahwa mereka memainkan peran penting dalam mendirikan organisasi, tetapi tidak jelas apakah itu bermanfaat. Ia juga menuduh OpenAI melatih model AI agar benar secara politis, yang dia anggap tidak jujur.
Ia sebelumnya mengkritik perusahaan AI itu karena menjadi bersumber tertutup dan dikendalikan secara efektif oleh Microsoft dalam sebuah cicitan pada Februari lalu. Ini ironis, mengingat Musk merupakan salah satu pendiri OpenAI bersama Sam Altman.
Musk bersama Altman merupakan dua otak besar di balik berdirinya OpenAI. Namun, keduanya bertengkar pada 2013 silam, ketika Musk ingin mengambil kendali perusahan karena telah ketinggalan jauh di belakang Google. Namun, Altman dan satu pendiri lainnya tidak setuju.
Baca Juga:
Robot Virtual Bertenaga AI Ditunjuk Jadi CEO

Akhirnya, CEO Tesla itu memilih pergi dari perusahaan. Musk juga menunjukkan kekhawatiran tentang AI yang terlalu kuat untuk memanipulasi opini publik hingga bahkan berpotensi menyebabkan kehancuran peradaban.
Ini bukan kali pertama Musk bicara soal bahaya AI. Baru-baru ini, ia menandatangani surat untuk menghentikan sementara pelatihan model yang lebih bertenaga dari GPT-4. Tidak diketahui jelas mengapa, tapi mungkin ada kaitan dengan ketakutannya terhadap potensi bahaya AI.
Namun, hingga kini belum jelas bila Musk ingin membangun Model Bahasa Besar yang menyaingi OpenAI dan Google, atau ia ingin mendorong penelitian di bidang AI seperti pada keadilan dalam model pelatihan.
Perlu juga dicatat bahwa TruthGPT mungkin merupakan nama proyek sementara karena OpenAI telah mengajukan merek dagang untuk istilah 'GPT'. (waf)
Baca Juga:
Kenalan dengan Girl Grup Korea yang Membernya Artificial Intelligence