Dampak Kabut Asap Sumatra untuk Malaysia dan Singapura

Rabu, 16 September 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Internasional - Permasalahan kabut asap akibat kebakaran hutan yang disebabkan oleh oknum perusahaan perkebunan yang ingin membuka lahan dengan instan di beberapa titik Sumatra dan Kalimantan bukan hanya jadi masalah dalam negeri.

Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura ikut sesak menghirup udara asap kebakaran tersebut. Bahkan berbagai aktifitas internasional di kedua negera itu jadi terganggu, pagelaran F1 Grand Prix di sirkuit Marina Bay di Singapura misalnya.

Akibat kabut asap yang tak kunjung reda balapan F1 itu dipastikan akan terganggu, pasalnya sesi latihan Formula Satu Grand Prix Singapura dijadwalkan pada Jumat (18/9) pukul 18.00-19.30 dan 21.30-23.00 waktu setempat dan pada Sabtu (19/9) pukul 18.00-19.00 waktu setempat.

Kemudian sesi kualifikasi dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu (19/9) pukul 21.00-22.00 waktu setempat dan perlombaan pada Minggu (20/9) pukul 20.00 waktu setempat.

Sejak peresmian Singapore Grand Prix pada 2008, pebalap selalu bertanya bagaimana mereka mengatasi hujan tropis saat berlangsungnya Formula 1 yang sekali waktu dilaksanakan sepenuhnhya di bawah lampu sorot.

Setelah tujuh tahun melakukan balapan, pertanyaan tersebut masih belum terjawab, tetapi kabut lain kemungkinan mengancam balap tahun ini, yang dijadwalkan 20 September.

Bukan hanya mengganggu penyelenggaraan F1 di Singapura, kabut asap dari Indonesia ini juga mengganggu kesehatan warga juga dapat banyak protes dari para turis di negara Singa itu.

Sebagai bentuk protes, warga Singapura dan Malaysia membuat tegar #TerimakasihIndonesai di Twitter.

Kabut asap tebal menyelimuti kota selama beberapa minggu, akibat petani di wilayah Sumatra membakar hutan untuk membuka lahan pertanian.

BACA JUGA:

Kabut Asap Ancam Penyelenggaraan GP Singapura

Belum Ada Bukti Kabut Asap Sebabkan Kanker

Dampak Kabut Asap di Sejumlah Daerah

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan