Cara Membedakan Helm Cargloss Palsu dan Asli
Jumat, 09 April 2021 -
SALAH satu merek helm yang cukup diminati kawula muda ialah Cargloss. Selain desainnya yang cukup unik dibandingkan merek helm lainnya, Cargloss juga punya kualitas mumpuni. Sehingga selain dipakai untuk bergaya, helm merek ini layak direkomendasikan sebagai alat keselamatan berkendara.
Sayangnya semakin terkenal sebuah merek helm, maka semakin banyak juga yang memalsukan barang tersebut. Seperti yang diungkapkan General Manager Cargloss Helmet, Endin Nasrudin. Ia mengatakan banyak produsen nakal yang menawarkan helm cargloss palsu dengan stiker yang mudah dilepas.
Baca juga:
Gorillaz Kolaborasi dengan Fred Perry akan Rilis Kemeja Polo Spesial
"Untuk membedakan helm Cargloss asli apa palsu itu, kalau secara visual lihat saja stiker yang ada di bagian belakang, kalau mudah dilepas itu sudah pasti palsu," katanya pada saat video conference, beberapa waktu lalu.
Logo yang disematkan di bagian belakang helm sudah dilindungi dengan decal dan clear coat. Hal itu membuat logo tak mudah dilepas layaknya helm-helm palsu di pasaran. Karena helm palsu menggunakan stiker mereknya di luar clear coat.
Selain itu, harga yang ditawarkan helm Cargloss palsu biasanya jauh lebih murah dibandingkan harga resmi yang dikeluarkan Cargloss itu sendiri. "Lebih gampangnya ya cek harga saja, kalau harga jauh lebih murah itu juga sudah mengindikasikan bahwa helm itu palsu," tutur Endin.
Baca juga:
Satu lagi yang membedakan helm Cargloss palsu dan asli ialah bagian label dalam yang terdapat tulisan "Warning" dengan menyertakan perusahaan pembuat. Jika asli maka pembuatan berasal dari PT Mega Karya Mandiri.
"Kalau masih agak khawatir, bagian dalam bisa di cek yang ada label Warning. Disitu tertera nama perusahaan yang mengeluarkan helm tersebut, kalau Cargloss itu PT Mega Karya Mandiri," ujarnya.
Di pasaran, helm palsu Cargloss banyak dari jenis atau varian retro, dimana helm ini memang sangat digemari oleh para pengendara roda dua Indonesia dan harganya terbilang cukup terjangkau. "Paling banyak itu ada di jenis retro," tutup Endin. (Yni)
Baca juga:
