Amankan Perayaan Pergantian Tahun, Knalpot Bising Bakal Ditindak
Rabu, 31 Desember 2025 -
MerahPutih.com- Perayaan tahun baru salah satunya diisi dengan konvoi kendaraan bermotor bareng ke berbagai tempat tujuan wisata atau tempat hiburan malam pergantian tahun.
Polda Metro Jaya mengerahkan 2 ribu personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan perayaan malam pergantian tahun 2026 di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pengamanan bakal difokuskan pada titik-titik keramaian masyarakat, terutama di sepanjang ruas Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.
"Ini untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas malam pergantian Tahun Baru 2026 berjalan lancar," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin dalam keterangannya di Jakarta dikutip Rabu (31/12).
Baca juga:
Khusus Malam Tahun Baru, LRT Jakarta Layani Penumpang Sampai Pukul 02.00 WIB
Komarudin memetakan sejumlah titik yang diprediksi akan mengalami kepadatan massa.
Lokasi tersebut meliputi kawasan Monas, Lapangan Banteng, Sarinah, Bundaran HI, Dukuh Atas, hingga kawasan SCBD dan FX Senayan. Personel di lapangan telah dibekali strategi khusus untuk mengantisipasi potensi kemacetan parah di titik-titik tersebut.
Polda Metro Jaya juga melarang seluruh masyarakat menggunakan knalpot brong saat merayakan malam pergantian tahun.
Larangan tersebut diberlakukan karena penggunaan knalpot brong dinilai melanggar aturan hukum serta berpotensi menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menyampaikan, selain melanggar Undang-Undang, knalpot brong juga dapat memicu gangguan ketertiban umum.
“Penggunaan knalpot brong disamping melanggar UU, juga menimbulkan dampak sosial,” kata Ojo.
Menurutnya, suara bising dari knalpot brong berpotensi memicu emosi dan konflik di tengah masyarakat, terutama bagi warga yang merasa terganggu.
“Untuk itu, kami imbau tidak menggunakan knalpot brong,” ujar Ojo.
Ia juga mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun secara sederhana sebagai bentuk empati terhadap warga yang terdampak bencana di Pulau Sumatra.
“Sebagai bentuk empati kepada saudara yang terkena musibah di Pulau Sumatra,” ucapnya. (Knu)