5 Tanda Anda Mengalami Quarter Life Crisis

Senin, 22 Juli 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Mulai mempertanyakan pencapaian hidup, tujuan hidup dan makna pengalaman yang bergulir di hidup biasanya ditandai sebagai kondisi memasuki Quarter Life Crisis.

Quarter life crisis ini adalah fenomena umum yang banyak dialami manusia di dunia. Quarter Life Crisis dialami saat memasuki kehidupan dewasa muda terjadi antara usia pertengahan dua puluhan dan awal tiga puluhan.

Menurut psikolog berlisensi Rachel Needle, PsyD, ini adalah perasaan stres dan ketidakpastian dalam kehidupan seseorang saat mereka mencari tahu siapa dirinya dan apa yang diinginkannya.

“Orang-orang mungkin merasa tersesat, terjebak secara pribadi atau profesional tidak terinspirasi selama krisis seperempat kehidupan,” kata dia dilansir dari laman mindbodygreen.com, Senin (22/7).

Baca juga:

Suka Menyendiri dan Tidak Tertarik Hubungan Sosial, Mungkin Skizoid

Pada lain sisi, terapis berlisensi Tiana Leeds menyampaikan kondisi Quarter Life Crisis yang dialami seseorang bukan hanya datang sebentar lalu menghilang. Prosesnya, kata dia, bisa berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan bisa terjadi dalam beberapa tahun lamanya.

“Dibutuhkan banyak waktu antara saat Anda pertama kali menyadari ada sesuatu yang salah dalam hidup Anda [dan] mencari tahu bagaimana menjalani kehidupan dewasa. Mungkin ada perasaan, 'Bukan ini, tapi saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya

Berikut ini ada 6 tanda kalau seseorang mengalami masa quarter life crisis:

1. Perilaku impulsif

Menurut Blaylock-Solar, impulsif terkadang terlihat pada seseorang yang sedang mengalami krisis seperempat kehidupan. Impulsif ini ditunjukan ketika seseorang merasa ia tidak cocok dengan pekerjaan yang ia impikan, lalu memutuskan untuk berhenti dan langsung bepergian jauh tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

2. Merasa perlunya perubahan

Salah satu tanda krisis seperempat kehidupan adalah munculnya perasaan akut bahwa ada sesuatu yang harus dikorbankan. Seseorang merasakan bahwa dalam dirinya membutuhkan perubahan, namun bingung perubahan yang seperti apa untuk bisa memenuhi opa yang muncul dari benaknya.

3. Memutuskan masuk dalam isolasi sosial

Terjadinya isolasi sosial karena seseorang yang diterpa quarter life crisis memutuskan hubungan dengan beberapa orang. Kondisi ini wajar seiring kondisi hubungan perteman dan jenis hubungan lainnya yang mengalami naik turun.

Namun masalahnya, ketika seseorang memutuskan hubungan tersebut ia justru terjerembab dalam isolasi sosial. Supaya kondisi isolasi sosial tidak memperparah quater life crisis hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana membangun hubungan sosial yang lain sehingga dirinya tetap terhubung dengan kehidupan sosial.

Baca juga:

6 Tanda Harus Memutuskan Hubungan Pertemanan

Hal tersebut dapat membantu rencana kebugaran mental. Hal yang bisa dilakukan di antaranya mendaftar kelas baru atau mencoba studio yoga baru? Atau mungkin bisa mencari kelompok pendukung.

4. Merasa insecure

Ketika masuk quarter life crisis, seseorang menghadapi perasaan tidak aman. Pemicunya banyak, apakah kehilangan hubungan, kehilangan pekerjaan. Sehingga seseorang merasa putus asa dengan apa yang sudah dibangunnya sejak dulu, sebab prospek kariernya yang tampak sudah luruh.

5. Merasa perlu menemukan tujuan

Pemicu munculnya quarter life crisis ditandai dengan adanya kondisi merasakan kekosongan tujuan dalam hidup. Sehingga sebisa mungkin menemukan jawaban, dan jika tidak ada jawabannya kegelisahan terus muncul.

Seseorang merasa bertanggung jawab untuk memiliki makna di balik tindakan, karier, hubungan, bahkan tentang diri sendiri. Jika seseorang sedang mencari tujuan, cobalah refleksi diri. Nilai-nilai apa yang paling penting bagi diri? Apa yang paling diri pedulikan di dunia? (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan