Vaksin COVID-19 Dijual di Dark Web
Sejumlah orang dikabarkan menjual vaksin COVID-19 di dark web. (Foto: pixabay/alexandra_koch)
MELONJAKNYA kasus COVID-19 pada sejumlah negara di dunia, membuat sejumlah orang berlomba-lomba ingin terbebas dari paparan virus tersebut.
Untuk mencegah virus menyebar luas, berbagai negara memberikan masyarakatnya vaksin. Tapi, di saat momen vaksin dibagikan secara bertahap pada masyarakat dan tidak diperjual belikan, ada segelintir orang yang justru menjual vaksin COVID-19 di dark web.
Baca Juga:
Temuan tersebut diungkapkan oleh Coinfirm, perusahaan teknologi blockchain. Mereka mengungkapkan ada pasar gelap online yang menjual vaksin COVID-19, dan bisa membayarnya dengan mata uang kripto.
Untuk kamu yang belum tahu, dark web merupakan sisi gelap internet yang tak dapat diakses oleh browser biasa. Situs 'gelap' ini dikenal sebagai tempat menjual barang ilegal, dari mulai senjata api hingga narkoba.
"Penyelidikan kami menemukan scammer menawarkan vaksin di dark net, besar kemungkinan merupakan hasil korupsi di sektor kesehatan," kata Coinfirm seperti yang dikutip dari News.com.au.
Pada laporan tersebut, ada screenshot website vaksin pasar gelap dengan nama Vaccine Shop. Pada web tersebut terdapat vendor yang menawarkan vaksin COVID-19 curian dari sejumlah merek, seperti halnya Moderna dan AstraZaneca.
Bahkan, penjual vaksin ilegal tersebut bisa mengirim barang hingga ke Amerika, Meksiko, Kanada, Polandia, Belanda, Prancis, Italia hingga Spanyol. Coinfirm menuturkan modus semacam itu sangat rawan penipuan.
Menurut Coinfirm, ada beberapa vendor di Rusia, Amerika dan beberapa negara yang terhubung dengan aktivitas dark web. Bahkan, beberapa mengklaim memiliki akses sistem database kesehatan di Amerika dan Rusia. Praktek itu mengindikasikan adanya korupsi atau penyalahgunaan wewenang.
Baca Juga:
Coinfirm juga menemukan dompet kripto di Hong Kong, tapi milik seorang klien dari Eropa Timur. Uang kripto yang digunakan yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Dash (DASH), Litecoin (LTC), Tron (TRX), Monero (XMR), dan Zcash (ZEC).
Lantaran banyaknya tindakan jual beli ilegal, Dark Web pun diburu oleh aparat hukum di seluruh dunia. Salah satunya yang pernah terciduk ialah Ross Ulbricht, pemilik pasar dark web Silk Road yang dibekuk pihak berwajib pada 2013. Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Selain itu, pasar online dark web terbesar saat ini kabarnya bernama Hydra yang berbasis di Rusia. Pasar online tersebut menjual sertifikat vaksin serta alat tes COVID-19 palsu. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 11 vs iPhone XR: Mana yang Masih Layak Dibeli di 2025?
Teaser OPPO Reno 15 Series Sudah Dirilis! Bawa Kamera Beresolusi Tinggi
Samsung Galaxy S26 Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, tapi Masih Andalkan Exynos 2600
Desain iPhone Air 2 Bocor! Pakai Kamera Ganda dan Diperkirakan Rilis 2026
OPPO Reno 15 Series Rilis 17 November 2025, Bawa 3 Kamera Samsung HP5 200MP!
Samsung Galaxy S26 Ultra Bikin Kecewa! Cuma Tambah Lensa Telefoto 3x
OPPO Find X9 Series Resmi Rilis di Indonesia, Berikut Spesifikasi dan Harganya!
Xiaomi 17 Ultra Raih Sertifikasi 3C, Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5
Vivo X300 Ultra Jadi HP Pertama yang Pakai Kamera Ganda 200MP, ini Spesifikasi Lengkapnya
Bocoran OPPO Reno 15 Pro: Dibekali Baterai 6.300mAh dan Kamera 200MP