COVID-19 Game Changing

Satu Tahun Pandemi, Ketika Pelaku Industri Musik Indonesia Harus Bertahan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 04 Maret 2021
Satu Tahun Pandemi, Ketika Pelaku Industri Musik Indonesia Harus Bertahan

Perjuangan para pelaku industri musik Indonesia hadapi pandemi. (Foto: Instargam/@naviculamusic)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

2 MARET 2020 menjadi tanggal bersejarah bagi Indonesia, pada hari tersebut Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan pertama kali terdapat warga negara Indonesia terjangkit virus Corona.

Semenjak pengumuman itu pula terjadi gelombang perubahan besar untuk gaya hidup hingga dampaknya dirasakan pada setiap elemen, termasuk industri musik. Berdasarkan data dari Koalisi Seni Indonesia pada Maret 2020, terdapat sekitar 40 konser, tur, hingga festival musik yang sudah direncanakan terpaksa batal demi meminimalisir penyebaran COVID-19.

Para pelaku industri musik, mulai dari musisi hingga mereka yang terlibat di belakang layar dari sebuah pertunjukan musik menjadi yang paling terkena dampak pandemi ini.

Baca juga:

Giat Lakukan Konser dan Berbagi, Kiat Navicula Survive dari Pandemi

Sama seperti para pelaku industri sektor lain, pelaku industri musik pun melakukan adaptasi dalam menerjang badai pandemi demi tetap menghidupkan dunia musik di Indonesia.

Bagaimana cara mereka menyiasati pandemi dan perubahan apa saja yang terjadi? Merah Putih telah merangkum perjalanan perubahan yang dialami industri musik di Indonesia, ketika memasuki satu tahun pandemi COVID-19:

Konser Virtual

View this post on Instagram

A post shared by NAVICULA (@naviculamusic)

Salah satu penghasilan terbesar musisi adalah konser, sudah dipastikan ini hal pertama yang pasti dilarang demi menghidari kerumunan. Ini merupakan salah satu prokes (protokol kesehatan) dari Pemerintah yang tercetus untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.

Batalnya seluruh jadwal manggung dirasakan unit psychedelic grunge asal Bali, Navicula. Tidak lalu kehilangan akal dan tetap berkarya, Navicula menyiasatinya dengan membuat konser virtual bertajuk Corona Concert pada 20 Maret 2020. Bahkan, konser tersebut menjadi pioner konser virtual di Indonesia.

“Pada awal pandemi kita buat konser live streaming itu masih di bulan Maret, setelah itu beberapa kali kita juga ikut mendukung kegiatan konser virtual yang dibuat oleh teman-teman baik di Bali maupun luar Bali,” ucap Navicula kepada Merah Putih.

Sejak saat itu, beberapa musisi Indonesia mulai menjadikan konser virtual sebagai satu solusi untuk manggung, walaupun terdapat energi yang hilang dari penonton, sebagaimana seharusnya sebuah konser pada hakikatnya, setidaknya cara ini menolong para musisi tersebut akan rindunya hasrat untuk berkeringat di atas panggung.

Festival Virtual

View this post on Instagram

A post shared by Kiki Ucup (@kikiauliaucup)

Bukan hanya konser, beberapa festival di Indonesia juga mengalami pembatalan sejak pertama kali pengumuman akan pandemi ini masuk ke Indonesia. Namun, mereka berhasil menyiasati hal tersebut dengan memindahkannya ke dalam virtual, sebut saja We The Fest (WTF) 2020 dan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2020 yang diubah formatnya menjadi daring.

Namun, terdapat satu festival yang menjadi pembeda dengan cara menyiasatinya. Alih-alih pindahkan ke daring, Synchronize Festival 2020 memilih acaranya dipindahkan ke format acara siaran televisi.

Menurut orang penting di balik kesuksesan Synchronize Fest, Kiki Aulia atau yang biasa disapa Ucup ini, siaran televisi akan lebih mudah dijangkau banyak orang ketimbang memindahkan format menjadi konser virtual yang mengandalkan kuota internet.

“Selalu ada rencana buat Synchronize Fest di masa depan. Rencana tersebut selalu ingin menghadirkan sesuatu yang baru,” ucap Ucup kepada Merah Putih.

Baca juga:

Cerita Survive dan Evolusi Ras Muhamad Terekam di ‘SATRYO’

Rilis Musik Digital

View this post on Instagram

A post shared by Themilo (@themiloband)

Perlahan tapi pasti, para musisi tersebut mulai bangkit dan beradaptasi dengan pandemi. Tetap berkarya di tengah badai pandemi, tidak sedikit musisi tersebut yang mengandalkan karyanya dirilis secara digital untuk tetap memuaskan hasrat bermusik dan para penggemar tentunya.

Sebut saja musisi reggae Indonesia, Ras Muhamad yang merilis album SATRYO pada Agustus 2020, disusul beberapa rapper, seperti Joe Million hingga Laze yang juga merilis album mereka dalam format digital.

Adapun musisi folk, seperti Fiersa Besari dengan 20:20 dan Iksan Skuter dengan ORBIT yang juga memilih jalur digital untuk rilisan terbaru mereka.

Selain itu, rilis secara digital ini juga dimanfaatkan oleh beberapa musisi yang merilis ulang album lawas mereka ke format digital. Di antaranya, Matraman milik The Upstairs, Self Titled milik Waiting Room, Self Titled milik Rumahsakit, Salacca Zalacca milik Zeke Khaseli, In Medio milik Anda Perdana hingga dua album lawas milik Themilo.

“Alasannya yaitu menutup semua kemuraman yang terjadi di tahun ini. Berharap semoga tahun baru nanti, semua akan membaik seperti sediakala, termasuk pengarsipan karya lagu Themilo untuk didengarkan semua orang,” jelas pentolan Themilo, Ajie Gergaji kepada Merah Putih.

Harapan

View this post on Instagram

A post shared by APMI (@apmi.ind)

Terhitung sudah 365 hari Indonesia telah melalui pandemi COVID-19, sejak itu pun Indonesia belum ada lagi festival musik yang bisa digelar sebagaimana seharusnya.

Tepat peringatan satu tahun pandemi yaitu 2 Maret 2021, para promotor dan pelaku industri kreatif sudah sabar menanti demi menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Namun, mereka seperti tidak mendapat kejelasan dari pemerintah kapan bisa bekerja kembali.

Akhirnya, sejumlah orang-orang yang terlibat dalam industri tersebut membuat surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.

Beberapa organisasi yang tertera dalam surat terbuka diantaranya Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Asosiasi Visual Jockey Indonesia (AVJI), Indonesian Artist Management Association (IMARINDO), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Forum Jazz Indonesia, Indonesia Event Industry Council (IVENDO), Forum Backstage Indonesia, Penata Cahaya Indonesia (PECAHIN), Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) hingga Solidaritas Penata Musik Indonesia (SPMI).

Poin inti dalam surat tersebut diharapkan pemerintah bisa memberikan izin, untuk memulai kegiatan konser seperti dulu namun tetap dengan protokol kesehatan yang berlaku saat ini. (far)

Baca juga:

Single 'Kursi Goyang' Fourtwnty Jadi Pertanda Album Ketiga

#Musik #Musik Indonesia #Industri Hiburan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

ShowBiz
Lirik Lagu 'If It Only Gets Better', Single dari Album Terbaru Joji
Lagu If It Only Gets Better hadir berbarengan dengan pengumuman album studio keempat Joji.
Ananda Dimas Prasetya - 43 menit lalu
Lirik Lagu 'If It Only Gets Better', Single dari Album Terbaru Joji
ShowBiz
Jaqlyn Debut lewat Lagu 'This Is Who I Am', Hadirkan Karya Bareng Maher Zain
Jaqlyn debut lewat lagu 'This Is Who I Am', hasil kolaborasi dengan Maher Zain. Jadi simbol jati diri dan perjalanan spiritualnya.
Ananda Dimas Prasetya - 1 jam, 44 menit lalu
Jaqlyn Debut lewat Lagu 'This Is Who I Am', Hadirkan Karya Bareng Maher Zain
ShowBiz
JayJax dan TOXICDEV! Padukan Hyperpop dan Elektronik di Lagu 'FOMO'
Lagu FOMO dari JayJax dan TOXICDEV! menawarkan atmosfer klub yang energik sejak detik pertama.
Ananda Dimas Prasetya - 2 jam, 45 menit lalu
JayJax dan TOXICDEV! Padukan Hyperpop dan Elektronik di Lagu 'FOMO'
ShowBiz
L’Impératrice Perkenalkan Vokalis Baru lewat Single 'Chrysalis', Simak Lirik Lengkapnya
L’Impératrice mengangkat tema perubahan dan transformasi di lagu Chrysalis.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
L’Impératrice Perkenalkan Vokalis Baru lewat Single 'Chrysalis', Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
Stevan Pasaribu Tegaskan Makna Cinta Sejati lewat Lagu 'Beri Aku Kesempatan'
Stevan Pasaribu refleksikan kematangan musikal dan emosionalnya sebagai penyanyi di lagu Beri Aku Kesempatan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Stevan Pasaribu Tegaskan Makna Cinta Sejati lewat Lagu 'Beri Aku Kesempatan'
ShowBiz
Mahalini Belajar Ikhlas lewat Single 'Untuk BersamaNya', Simak Lirik hingga Makna Lagunya
Lagu Untuk Yang BersamaNya Mahalini hadirkan kisah tentang keikhlasan seseorang yang belajar melepaskan cinta yang telah berakhir.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Mahalini Belajar Ikhlas lewat Single 'Untuk BersamaNya', Simak Lirik hingga Makna Lagunya
ShowBiz
Supple Hadirkan Single 'Terbelah Dua', Potret Dilema dan Konflik Batin yang Manusiawi
Terbelah Dua menghadirkan potret kegelisahan yang dekat dengan sisi manusiawi pendengarnya.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Supple Hadirkan Single 'Terbelah Dua', Potret Dilema dan Konflik Batin yang Manusiawi
ShowBiz
Joji Segera Kembali Lewat Album 'Piss in The Wind', ini Jadwal Rilisnya
Joji segera meluncurkan album Piss in The Wind. Album keempatnya itu menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini perjalanan musiknya.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Joji Segera Kembali Lewat Album 'Piss in The Wind', ini Jadwal Rilisnya
ShowBiz
G-DRAGON Curhat Kisah di Balik ‘POWER’, Lagu yang Dibawakan saat APEC
'POWER' terasa seperti sebuah kritik terbuka.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
 G-DRAGON Curhat Kisah di Balik ‘POWER’, Lagu yang Dibawakan saat APEC
ShowBiz
Baila Gambarkan Kebingungan lewat Single 'Mau Sampai Kapan', Simak Lirik Lagunya
Mau Sampai Kapan memadukan lirik yang sederhana namun sarat emosi, menyalurkan rasa gelisah, bingung, dan putus asa akibat hubungan tanpa status (HTS).
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Baila Gambarkan Kebingungan lewat Single 'Mau Sampai Kapan', Simak Lirik Lagunya
Bagikan