Pertimbangkan Ini Sebelum Membeli Air Purifier


Penggunaan air purifier. (Foto: merahputih.com/Iftinavia Pradinantia)
HIDUP berdampingan dengan COVID-19 tentu memberi tantangan tersendiri bagi kita. Selain harus terus menjaga protokol kesehatan, kita juga harus senantiasa memastikan udara yang dihirup bebas bakteri dan virus. Fenomena tersebut membuat permintaan air purifier melonjak. Namun, kita tidak bisa asal membeli air purifier saja.
Ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan sebelum membeli air purifier. Pertama, harga. Ada rupa, ada harga. Air purifier dengan spesifikasi tinggi tentu dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Namun, air purifier bisa menjadi investasi jangka panjang karena rata-rata pemakaiannya bisa mencapai 5-10 tahun.
Baca Juga:
Hal kedua yang jadi pertimbangan kita dalam memilih air purifier adalah jarak. Cari tahu seberapa luas ruangan yang ingin kita bersihkan dengan air purifier. Semakin luas ruangan yang ingin kita bersihkan, semakin besar pula cakupan air purifier-nya.
"Biasanya ada beberapa tipe tergantung dari luas ruangan. Kalau kami, ada tiga jenis air treatment system yang bisa dipilih. Atmosphere mini efektivitasnya 18,6 meter persegi sementara keawetan filternya bisa 10 bulan, atmosphere drive untuk kabin mobil (minibus) dengan keawetan filter 4 bulan, dan atmosphere Sky efektivitasnya 43 meter persegi (untuk perkantoran atau rumah sakit) dengan keawetan filter HEPA 6 bulan hingga 5 tahun," urai Durables Product Manajer Amway Indonesia, Tri Susandari.

Perhatikan juga spesifikasi yang ditawarkan oleh air purifier. Air purifier dengan performa tinggi biasanya menyertakan filtrasi mekanik dan karbon di dalamnya. Mengapa demikian? Filtrasi mekanik adalah teknologi penjernih udara yang bekerja menangkap partikel di dalam filter. Sementara karbon berfungsi untuk menyerap bau.
Walaupun filter adalah bagian penting dalam sebuah air purifier, kita juga harus jeli untuk mengenal lapisan-lapisan dari filter.
Untuk proteksi ganda bagi pemiliknya, Atmosphere juga dapat dihubungkan dengan aplikasi yang dipasang di smartphone melalui WI-FI atau bluetooth. "Aplikasi ini memungkinkan kita untuk mengontrol jarak jauh dari mana pun dan kapan pun," tuturnya.
Baca Juga:
Fogging, Air Sanitizer dan Air Purifier, Bedanya Dimana Sih?
Melalui aplikasi pula, kita bisa mengetahui kualitas udara, apakah bersih atau kotor. "Kecepatan proses pembersihan tergantung dari udara sekitar. Kalau udaranya masuk kategori poor (buruk) maka alatnya akan bekerja tiga kali lebih keras," paparnya.

Terakhir dan tidak kalah penting adalah daya yang dibutuhkan. Untuk hasil yang maksimal, Tri merekomendasikan untuk mengaktifkan air purifier 24 jam. Hal tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran, apakah akan boros listrik? Penting untuk memilih produk yang hemat energi.
Walaupun kita sudah memanfaatkan air purifier untuk membersihkan udara dalam ruangan, kita harus tetap memastikan kebersihan ruangan. Bersihkan ruangan secara berkala.
"Ruangan harus tetap rutin dibersihkan karena percuma saja kalau hanya mengandalkan air purifier. Kalau polutannya (debu) terlalu banyak, masa pakai filternya jadi lebih singkat," saran Amway Indonesia Head of Marketing and Communication, Dharmaparayana S. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu

iOS 26 Sudah Rilis, ini Daftar iPhone yang Kebagian Update beserta Fitur Barunya

iPhone 18 Isyaratkan Pakai Dynamic Island Lebih Kecil, Face ID Bawah Layar Belum Siap
