Pergi ke Gym, 10 Persen Olahraga, 90 Persen Tebar Pesona

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 17 Desember 2021
Pergi ke Gym, 10 Persen Olahraga, 90 Persen Tebar Pesona

Anak gym selalu punya penyemangat. (Foto: Unsplash/Edgar Chaparro)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENDENGAR kata anak gym, pasti yang terlintas di benak adalah sosok yang keren, atletis, sehat, dan mampu mengangkat beban berat. Ada beberapa alasan kenapa orang ke tempat gym, seperti ingin tubuhnya sehat atau membentuk badan atletis biar disukai lawan jenis. Tapi, apa benar orang yang nge-gym benar-benar berolahraga?

Kebanyakan orang yang ingin mulai berolahraga di gym punya rasa takut atau malu karena belum punya gambaran seperti apa gym itu. Faktor inilah yang akhirnya membuat mereka tidak akan pernah ke gym, kecuali mengajak teman biar bisa ngobrol. Atau mungkin takut melihat para bodybuilder yang sedang latihan dengan beban sangat berat.

Buat kamu yang menjadi member gym selama beberapa bulan, pasti mulai terbiasa dengan orang-orang dan alat-alat di sana. Yang awalnya tidak tahu cara mainnya seperti apa, sekarang sudah lebih mengerti dan bahkan bisa mengajari orang lain. Kamu mungkin juga punya jadwal tertentu kapan harus workout, entah itu pagi, siang, sore, atau malam.

Baca juga:

Jurus Nongkrong Suami Ngakalin Istri

Pergi ke Gym, 10 Persen Olahraga, 90 Persen Tebar Pesona
Kehadiran mama muda bikin semangat workout. (Foto: Unsplash/CATHY PHAM)

Meski tidak semua, ada saja lho yang datang di waktu tertentu karena alasan untuk melihat lawan jenis yang bikin semangat workout. Di pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB, biasa jadwal workout para mama muda. Barang bawaan mereka biasanya, ponsel pintar, botol minum, tas, handuk, dan aksesori pendukung lainnya.

Di sinilah kesempatan dimanfaatkan. Dalam hal ini, kedatangan mereka justru bisa membuat lawan jenis jadi lebih semangat mengangkat beban. Belum lagi kalau para mama muda meminta bantuan terkait bagaimana cara memainkan alat di gym. Awas salah fokus ya.

Enggak cuma mama muda, kehadiran para remaja perempuan juga bisa bikin angkat beban jadi makin semangat lho. Bahkan yang tadinya kita cuma bisa mengangkat beban 30 kilogram, tiba-tiba drastis menjadi 60 kilogram. Entah apa yang merasuki. Raga ini rasanya mampu mengangkat beban jika ada lawan jenis.

Nah bagi para pemula, mereka merasa bahwa semakin berat beban yang diangkat, maka akan semakin keren dilihat banyak orang. Apalagi kalau dilihat lawan jenis, sok-sokan angkat beban paling berat biar dikira keren. Sampai di rumah badannya encok.

Baca juga:

Pah, Mah, Maaf Aku Dulu Sering Mencuri dan Bolos ke Warnet

Pergi ke Gym, 10 Persen Olahraga, 90 Persen Tebar Pesona
Ade Rai saat memeragakan Leg Press. (Foto: Youtube/Dunia Ade Rai)

Tidak ada salahnya jika memang ingin mengangkat beban terberat. Tapi yang perlu dicatat adalah beban terberat versimu, bukan versi orang lain. Misalnya, kamu melihat ada orang yang bisa mengangkat beban sampai 100 kilogram, kemudian kamu lakukan tapi hasilnya tidak maksimal, bahkan tidak terangkat sedikit pun. Tidak perlu malu jika hanya bisa mengangkat beban 20 kilogram karena kamu sendiri yang bisa merasakan dampaknya.

Di setiap gym, pasti memiliki aturan-aturan yang biasanya tertulis di dinding, seperti dilarang membawa beban ke lantai dua, kembalikan barbel ke tempat semula, lap keringat, sampai tutup pintu kembali. Sebenarnya ada juga peraturan yang tidak tertulis dan perlu kamu ketahui, yakni jangan mengajak ngobrol orang yang sedang menggunakan headset.

Beberapa orang menggunakan headset biasanya mereka kurang tertarik dengan lagu-lagu yang diputar di gym. Mereka punya playlist khusus yang mungkin bisa menambah semangat ketika mengangkat beban. Tanpa disadari, sebenarnya mereka tidak ingin diajak ngobrol karena ingin tetap fokus. Meski tidak semua, tapi kebiasaan ini lebih baik kamu hindari.

Akal-akalan di gym lainnya adalah modus mengajari para pemula, terlebih jika lawan jenis. Para pemula pasti bingung ketika melihat alat di gym dan bagaimana cara memainkannya, apalagi jika mereka tidak memakai jasa personal trainer. Anak gym ‘senior’ pun mencoba mendekati dengan cara mengajari mereka cara bermain. Ujung-ujungnya juga minta nomor WhatsApp. (and)

Baca juga:

Akal-Akalan Anak Futsal Biar Bisa Main Lama

#Desember Akal-Akalan Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Bagikan