Perempuan Perlu Mandiri Secara Finansial dan Investasi Aset Kripto


Perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berperan utuh dalam tiap aktivitas. (Foto: Unsplash/Christina wocintechchat.com)
DALAM rangka memeringati Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada Selasa (8/3), Tokocrypto menghadirkan rangkaian program diskusi interaktif yang membahas topik kesetaraan perempuan dalam dunia blockchain hingga finansial.
Kesetaraan dan keadilan gender menjadi hal substansial, sebab perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk dapat berperan utuh dalam tiap aktivitas. Program ini mengangkat tema bertajuk Women & Financial Wellness bersama tiga perempuan sukses, yakni Dr. Dina Dellyana, MBA, Director of Business Incubation The Greater Hub ITB, Prof. Dian Masyita, PhD, Guru Besar FEB Unpad Bandung dan Dekan FEB UII, serta Jenny Yusuf, penulis, scriptwriter dan women's empowerment Advocate.
Ketiganya berdiskusi mengenai peran perempuan dalam mendobrak stigma negatif dan berjuang memberikan dampak positif bagi masyarakat hingga menciptakan kebebasan finansial dengan berinvestasi.
Baca juga:

"Hari perempuan adalah merayakan secara umum atas kekuatan, resiliensi, ketegaran sebagai perempuan. Kita itu sebagai perempuan adalah ciptaan yang sangat kuat. Momen ini sebagai reminder, mencintai diri sendiri, dan bersama-sama menyingkirkan stigma negatif yang masih ada dalam pemberdayaan perempuan," kata Jenny Jusuf, dalam keterangan resminya, Rabu (9/3).
Keterlibatan perempuan dalam dunia finansial berpotensi meningkatkan kesejahteraan. Perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam perekonomian dan finansial. Agar dapat mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan adanya dorongan dan dukungan, serta memberikan akses perempuan pada partisipasi ekonomi dan edukasi kesetaraan gender.
"Bagaimana pun, perempuan harus terjun langsung untuk berinvestasi. Kemudian, gabung ke komunitas yang tepat untuk mengakselerasi semangat belajar. Kita sebetulnya perlu trigger, kalau sudah into akan terus belajar," kata Dina.
"Terlebih investasi aset kripto rentan dengan isu-isu, gabung saja komunitas dan tetap DYOR (Do Your Own Research), Bisa praktikkan dengan teman-teman yang tepat sudah join dulu, serta mulai dengan nominal yang kecil," lanjutnya.
Baca juga:

Di sisi lain, Dian menekankan di era digital ini, perempuan tidak hanya harus melek teknologi tapi juga mendapatkan edukasi terkait pengelolaan keuangan berbasis digital. Hal itu penting agar tidak terjerumus dalam investasi bodong.
"Apa pun itu, kamu harus punya portofolio, jangan taruh di satu keranjang. Karena kripto ini sangat early, ada beberapa harganya yang masih murah. Tapi cari yang fundamentalnya baik dan use base-nya itu yang membuat the reason people buy itu hal penting," ungkap Dian.
Menurut Christine Natalia Ginting selaku Community Engagement Lead Tokocrypto, nasabah atau investor Tokocrypto saat ini 30 persennya adalah perempuan. Angka ini terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah investor yang meningkat. Fakta ini, juga membuktikan kesetaraan gender di industri aset kripto semakin baik. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Ramalan zodiak hari ini, 24 September 2025: Keuangan dan Percintaan Stabil?

Profil Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan yang Ditunjuk Jadi Ketua DK LPS

DPR Sahkan APBN 2026 Senilai Rp 3.842 Triliun, Berikut Rinciannya

Bitcoin dan Ethereum Ikut Terpengaruh, Trader Crypto Perlu Waspadai Dampak Peristiwa Global

Pasar Derivatif Kripto Indonesia Menggeliat, Pintu Catat Peningkatan Signifikan

Ramalan Zodiak Hari Ini, 22 September 2025: Percintaan dan Keuangan, Wajib Pantau!

Ramalan Zodiak Hari Ini 20 September 2025: Asmara dan Keuangan di Ujung Tanduk?

Ramalan Zodiak Hari Ini, 19 September 2025: Asmara dan Keuangan, Siap Hadapi Kejutan?

Ramalan Zodiak Hari Ini, 18 September 2025: Keuangan dan Asmara, Siapa yang Beruntung?

Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain
