Perangi Hoaks, Twitter Bermintra dengan Reuters dan AP


Twitter bermitra dengan Reuters dan AP dalam memerangi hoaks. (Foto: Unsplash: Joshua Hoehne)
TWITTER mengumumkan pada 3 Agustus 2021 telah bermitra dengan organisasi berita The Associated Press (AP) dan Reuters. Kerjasama Twitter dengan kedua kantor berita tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keakuratan informasi yang tersedia di Twitter.
Dengan adanya kerjasama ini, Twitter dapat memanfaatkan keahlian yang dimiliki kedua mitranya untuk lebih cepat dalam memberikan informasi yang kredibel. Kolaborasi ini juga merupakan sebagai upaya Twitter untuk memerangi penyebaran informasi yang keliru dan palsu.
Baca juga:
Seperti perusahaan media sosial lainnya, perusahaan yang berbasis di San Francisco ini telah mencoba beberapa cara untuk menghilangkan informasi menyesatkan atau palsu dari platformnya. Oleh karena itu, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu pengguna Twitter bukan hanya untuk mendapatkan informasi yang cepat, namun juga akurat.

Selain itu, kedua kantor berita tersebut akan membantu Twitter secara proaktif untuk menyarankan topik yang sedang ramai diperbincangkan dan menarik bagi banyak orang, serta mengidentifikasi topik yang mengarah pada informasi menyesatkan.
Tim kurasi kedua kantor berita juga akan terlibat dalam mengatur dan menentukan peringkat dalam hasil pencarian di Twitter. Dengan begitu, mereka dapat memastikan topik pembicaraan yang kredibel dan dapat dipercaya kebenarannya dimunculkan pada bagian atas ketika pengguna mencari tagar maupun kata kunci terkait.
Baca juga:
Tim kurasi akan terlibat dalam mengatur keseluruhan tweet yang berada di beranda pengguna. Terutama terkait peristiwa-peristiwa besar yang sedang terjadi, seperti keadaan darurat layaknya pandemi atau pemilihan umum. Nantinya tweet yang mengandung informasi salah atau menyesatkan, tetap akan terlihat dalam beranda pengguna.

Hanya saja, tim kurasi akan memberikan label khusus yang menandai bahwa tweet tersebut mengandung informasi yang salah dan disertai dengan konteks informasi resmi terkait pemberitaan tersebut. Hal ini dinilai Twitter lebih efektif jika dibandingkan dengan harus menunggu pengunggah tweet tersebut memperbaiki informasi yang keliru. Selain itu, langkah ini juga berguna untuk menghentikan informasi yang salah agar tidak menjadi viral
Kerja sama ini merupakan kali pertama Twitter berkolaborasi dengan kantor berita. Sebelumnya, untuk semakin memaksimalkan upaya dalam memberantas informasi yang menyesatkan, awal tahun ini Twitter juga telah meluncurkan program Birdwatch. Dalam program ini, Twitter meminta para penggunanya untuk membantu mengidentifikasi dan melakukan pengecekan fakta terhadap tweet yang dinilai mengandung informasi menyesatkan. (cit)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
