Peneliti: Gen Z Lebih Suka Pakai iOS Ketimbang Android


Pengguna iPhone kini lebih banyak dibandingkan android. (Foto: Pexels/Tayler Lastovich)
MEMILIH gawai ponsel pintar tak selalu perkara gengsi atau mahal. Ada alasan lain seperti fungsi, kebiasaan, dan keasyikan tersendiri.
Masing-masing gawai ponsel memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Semua berpulang pada kebutuhan dan pilihan masing-masing konsumen.
Studi para peneliti di Android Authority menunjukkan bahwa Gen Z di Amerika Serikat ternyata lebih suka menggunakan ponsel iPhone yang menjalankan iOS ketimbang ponsel Android yang termahal sekalipun.
Studi tersebut, seperti dilansir dari Financial Times, menyebutkan bahwa 34 persen pengguna iPhone di Amerika Serikat adalah Gen Z. Sepuluh persen sisanya adalah pengguna Android.
Baca juga:

Pengguna Android mengalami penurunan. (Foto: Pexels/Lisa Fotios)
Uniknya, pertumbuhan pengguna gen Z yang menggunakan iPhone terjadi justru ketika harga rata-rata iPhone naik ke angka USD 1.000 atau Rp 15,1 juta. Harga ini lebih tinggi tiga kali lipat daripada rerata harga ponsel dengan sistem operasi Android.
Namun, harga tinggi bukan masalah. 83 persen pengguna iPhone di Eropa yang berusia di bawah 25 tahun mengatakan bahwa mereka akan tetap menggunakan iPhone.
Sementara persentase pengguna Android dalam kelompok umur yang sama mengatakan akan tetap menggunakan Android. Jumlahnya kurang dari setengah pengguna iPhone.
Salah satu alasan mengapa Gen Z lebih memilih iPhone adalah aplikasi iMessage. Aplikasi perpesanan milik Apple ini berjalan dengan baik dan mulus di perangkat iPhone. Mereka tak suka jika disuruh pakai aplikasi serupa iMessage di ponsel berbasis Android.
Baca juga:

Oleh sebab itu, Gen Z lebih memilih membeli iPhone dibandingkan ponsel berbasis Android yang mahal sekalipun. Namun, laporan Financial Times itu tidak menyinggung Gen Z pengguna iPhone di Indonesia.
Padahal penjualan perdana iPhone baru selalu menarik minat Apple fanboy di Indonesia. Terbukti dengan panjangnya antrian pembeli iPhone 14 series saat dijual perdana secara resmi di Indonesia tahun lalu.
Herry SW, pengamat gawai mengatakan bahwa di Indonesia, iPhone masih menjadi produk ‘status sosial’ yang menjadi simbol bahwa seseorang mampu secara finansial. Faktor gengsi ini menjadi pendorong bagi masyarakat, khususnya golongan menengah ke atas.
“Prinsipnya begini, jadi iPhone itu, kalau di Indonesia, masih simbol dari lifestyle. Jadi, pakai iPhone itu akan lebih keren, lebih elegan, dan lebih gengsi,” ungkap Herry. (dkr)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!

Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5

Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam

iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?

Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop

Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan

Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan

Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih

Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia

Ngeri Banget! OPPO Find X9 Pro Tembus Skor 4 Juta Poin di AnTuTu
