Teknologi

Peluru Tajam dan Peluru Karet Punya Karakter yang Berbeda

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 22 Mei 2019
Peluru Tajam dan Peluru Karet Punya Karakter yang Berbeda

Peluru tajam mengalami beberapa kali pengembangan. (Foto: pexels/pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SENJATA api tanpa adanya peluru sama sekali tidak berdaya, meskipun masih dapat digunakan dalam perkelahian jarak dekat sebagai alat pemukul. Peluru yang digunakan oleh pemegang senjata api umumnya adalah peluru tajam. Tujuannya sudah jelas menghalau atau mematikan kendala yang ada di depan seseorang.

Peluru tajam yang digunakan saat ini merupakan pengembangan yang didesain oleh Letnan Kolonel Eduard Rubin, direktur dari Swiss Army Laboratory di Thun di tahun 1882. Ia melapisi peluru dengan kuningan agar mendapatkan kekuatan titik leleh ketika ditembakan. Kuningan memiliki titik leleh yang sangat tinggi, jadi peluru tersebut tidak akan meleleh ketika ditembakan. Peluru pun menjadi tahan karat dan memiliki kekerasan yang baik. Peluru itu kemudian dipakai sebagai amunisi pada senapan Lebel di tahun 1886.

peluru
Peluru tajam yang jelas membuat orang terluka bahkan kematian. (Foto: Pexels/Ivandrei Pretorius)

Desain peluru lainnya adalah spitzer yang dikembangkan antara akhir abad 19 atau awal abad 20. Peluru tajam ini digunakan untuk senjata kecil saja. Spitzer dianggap memiliki desain aerodinamis, akurasi derajat dan efisiensi kinetik.

Pengembangan berikutnya dari peluru tajam memiliki bentuk seperti perahu, meruncing pada ujung dan besar di bagian belakang. Desain ini memungkinkan anak peluru melesat dengan cepat dan lebih akurat.

Sementara peluru karet populer digunakan untuk menghalau demonstran atau perusuh lainnya sejak akhir tahun 1960an. Peluru ini memiliki bahan dasar karet sebagai bagian utama proyektilnya. Berbeda dengan peluru tajam yang menggunakan bahan logam untuk proyektilnya. Peluru karet dengan peluru plastik dan beanbags digunakan untuk memberikan dampak sakit bukan luka.

peluru
Peluru karet yang dianggap tidak menimbulkan dampak besar. (Foto: conceptsinammunition)

Prinsip kerja antara peluru tajam dan karet ditembakan dari senjata api namun berbeda pada dampaknya. Meskipun sebenarnya terkena peluru karet menyakitkan, pada beberapa kasus bahkan mengakibatkan kematian.

Inggris membuat pengembangan peluru karet di tahun 1970an untuk menghadapi gerakan Irlandia Utara. Peluru yang disebut ‘Round, Anti Riot, 1.5 in Baton’, memiliki kekuatan rendah yang bergerak dengan kecepatan 60 meter/detik dengan jangkauan 100 meter. Dalam jarak dekat peluru ini tetap mematikan. Kemudian Inggris menggantikannya dengan peluru plastik yang dianggap aman. Sayangnya peluru plastik juga memberikan dampak kematian dalam jarak dekat.

Sementara israel mengembangkan dua jenis peluru karet. Versi lama, bola metal yang dibungkus karet tipis dan yang terbaru silinder metal yang dibungkus karet. Belum ada kasus kematian dalam penggunaan peluru karet ini. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah luka di kepala akibat terkena peluru karet itu. (psr)

#Peluru Aktif
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Bagikan