Pangkas Biaya Operasional, Ford PHK 3.000 Karyawan


Ford sambut masa depan elektrifikasi kendaraan dengan mem-PHK karyawan. (Ford)
SEKITAR 3 ribu karyawan staf kantor di Ford Motor Co. terancam kehilangan pekerjaan. Perusahaan berencana memangkas biaya untuk melakukan transisi besar dari kendaraan dengan mesin pembakaran internal ke kendaraan yang ditenagai oleh baterai, ungkap laman Autoblog, Senin (22/8).
Pemimpin perusahaan nan berbasis di Dearborn, Michigan, itu membuat pengumuman pada Senin lewat email perusahaan, menyebutkan bahwa 2 ribu karyawan tetap dan seribu tenaga kontrak akan dirumahkan.
Pengurangan itu sekitar 6% dari 31 ribu tenaga kerja tetap di AS dan Kanada. Namun, 56 ribu karyawan dari serikat pekerja pabrik Ford tidak akan masuk ke dalam kebijakan itu. Beberapa karyawan di India juga akan kehilangan pekerjaannya.
Baca juga:
Ford Rilis Edisi Holman Moody Heritage, Penghormatan untuk Le Mans

Ini merupakan kejadian pertama pada perusahaan yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Perubahan mendasar dari kendaraan berbahan bakar fosil tergantikan dengan kendaraan elektrik.
Pemerintah di seluruh dunia saat ini tengah mendorong menggantikan mobil dengan mesin berbahan bakar fosil yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Perusahaan seperti Ford ambil bagian dalam proses transisi otomotif itu.
Tentunya dengan kebijakan bahwa mereka melakukan transisi secara perlahan. Ford tetap menjalankan bisnis kendaraan bermesin berbahan bakar fosil selama beberapa tahun. Ini dimaksudkan agar tetap mampu menghasilkan uang untuk mendanai pengembangan kendaraan listrik.
Ford mengatakan pihaknya berencana untuk membuat setengah dari produksi global mereka menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.
Baca juga:
Ford Bronco Raptor Muncul di Update Rocket League

Ketua Eksekutif Bill Ford dan CEO Jim Farley menyatakan dalam email kepada karyawan bahwa Ford akan memberikan tunjangan pesangon dan bantuan yang signifikan bagi para karyawan untuk menemukan pekerjaan baru. Mereka menulis bahwa Ford memiliki peluang untuk memimpin di era baru kendaraan listrik masa depan.
“Membangun masa depan ini membutuhkan perubahan dan pembentukan kembali di hampir semua aspek dari cara kami beroperasi selama lebih dari satu abad. Ini berarti memindahkan sumber daya dan menangani struktur biaya kami, yang tidak kompetitif dibandingkan dengan perusahaan tradisional dan baru,” pernyataan surel itu.
Farley berulang kali mengatakan bahwa tenaga kerja global perusahaan yang berjumlah 182 ribu terlalu besar. Mereka perlu memangkas biaya dan menyederhanakan proses sehingga dapat bergerak lebih cepat saat beralih ke kendaraan listrik. Perusahaan sudah melakukan restrukturisasi di Eropa dan Asia. (waf)
Baca juga:
Baterai Ford Mustang Mach-E Bermasalah
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Mosride dan Modifikasi Jadi Sorotan di Indonesia Motorcycle Show 2025

IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif

Suzuki XL7 Alpha Kuro Resmi Meluncur, Tampil Makin Gagah dengan Aksen Hitam

Asyik! Beli Pelumas Motor Matic Bisa Langsung Dapat Hadiah Pulsa

Meriahkan IMOS 2025, FIFGROUP Hadirkan Promo hingga Kontes Berhadiah Motor

Presiden Trump Setuju Pangkas Tarif Impor Mobil Jepang dari 27,5% Jadi 15%

Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas
