Menteri Basuki: Jakarta Banjir Tanggung Jawab Bersama
Warga melintasi banjir yang melanda sekitar Jatibening, Bekasi, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/Saptono/foc.
MerahPutih.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menilai, untuk mengatasi masalah banjir Jakarta semua bertanggung jawab baik Pemerintah Pusat maupun Provinsi. Basuki minta jangan dibeda-bedakan kewenangannya karena ini ibu kota negara.
"Saya ini kan di PU kan sejak kepala seksi, kepala subdit, direktur, Dirjen SDA, jadi saya kenal semua dengan Kepala Dinas SDA provinsi. Ketemunya pun di lapangan, pasti di Manggarai jam 2 malam, jam 6 pagi. Pasti ketemu kalau pas kondisi hujan begini,” kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (26/2).
Baca Juga
Basuki menyebut kondisi sungai, Selasa (25/2) kemarin, yang status siaga 2 hanya di Pintu Air Manggarai dan Karet, yang lainnya masih 4 dan 3.
”Jadi itu kesimpulannya memang drainasenya yang mungkin kapasitas drainasenya yang lebih kecil dari volume air, intensitas hujannya,” tutur pembantu Presiden Jokowi itu
Menteri PUPR memastikan sekarang tengah disiapkan pompa-pompa mobile yang lebih banyak dan sudah dikoordinasikan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
”Saya minta BUMN karya untuk membeli pompa-pompa mobile menjadi asetnya mereka, tetapi pada saat begini kita akan memanfaatkan bersama,” ujarnya.
Pompa-pompa itu, kata Basuki, semua nantinya diserahkan kepada Gubernur DKI seperti pemeliharaan jalan nasional agar semuanya dapat ditangani dalam satu rantai koordinasi.
”Pompa-pompa yang dikerjakan oleh APBN itu ada 104 sistem pompa, Pluit, Ancol, Melati, Karet, itu semua APBN, kita serahkan supaya dikelola mereka (Pemprov DKI),” tutup Basuki.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut untuk DKI Jakarta rata terendam banjir. Dari data yang ada, sebanyak 176 titik terdampak banjir di wilayah Jakarta dan Bekasi.
"Jakbar ada 45 titik, di Jakut ini ada 40 titik, Jaktim ada 15 titik, Jaksel 7 titik, Bekasi kota paling bamyak ada 69 titik," kata Nana di Jelambar, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (25/2).
Baca Juga
Nana mengungkapkan dari total data titik banjir tersebut, terdapat wilayah yang memiliki kerawanan cukup tinggi. Disana, Nana menyebut pengamanan harus lebih ditingkatkan lagi.
"Ini artinya tidak semua kemudian timbulkan kerawanan, jadi hanya beberapa saja yang memang agak dalam, yang lain biasa aja dan saat ini sudah mulai surut," jelasnya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Rekor Tercepat 6 Jam, Target Pramono Semua Banjir di Jakarta Harus Surut Kurang dari Sehari
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Tim Pelangi, Garda Terdepan Andalan Jakarta Hadapi Cuaca Ekstrem
Jakarta Siaga Banjir Akhir Tahun, Pramono Siapkan 5 Strategi
Jakarta Diguyur Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jalan Kebanjiran
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar