Kesehatan

Menguak Mitos Mentimun dan Keputihan

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 23 Februari 2021
Menguak Mitos Mentimun dan Keputihan

Mentimun sering dituduh sebagai penyebab keputihan. (foto: pixabay/congerdesign)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK perempuan yang menghindari makan mentimun. Alasannya cuma satu: enggak mau keputihan. Memang mitos mentimun sebagai penyebab keputihan pada perempuan sudah lama menyebar. Jadi enggak mengherankan banyak perempuan yang memercayainya.

Namun, apa benar demikian?

Faktanya, sebagian besar keputihan itu normal.

BACA JUGA:

Kata Siapa Makan Kacang Bikin Jerawatan?

Ya, benar. Seperti dilansir Hellosehat, keputihan pada perempuan merupakan hal normal. Keputihan memiliki fungsi kesehatan bagi perempuan, yakni membersihkan dan melindungi vagina dari iritasi dan infeksi.

Keputihan ditandai keluarnya lendir dari vagina. Lendir itulah yang membawa sel mati serta bakteri sehingga vagina tetap terjaga kebersihannya.

mentimun
Mentimun dijauhi perempuan karena mitos. (foto: pixabay/stevepb)

Kalau keputihan ialah hal yang wajar, lalu mengapa ada mitos yang menyebut mentimun membuat perempuan mengalami keputihan? Benarkah demikian?

Sayang sekali jika kamu masih mempercayai mitos itu lalu menjauhi mentimun dari daftar menu harian kamu. Faktanya, mentimun kaya akan vitamin A, B, D, dan mineral. Hal itu tentunya amat baik bagi tubuh.

Meskipun mentimun mengandung banyak air, tak ada penelitian yang menghubungkan konsumsi makanan tertentu sebagai penyebab keputihan pada perempuan. Mengingat keputihan terjadi seiring siklus ovulasi perempuan, jadi 'menyalahkan' mentimun sebagai penyebab keputihan amatlah salah.

Keputihan masih dianggap wajar dan aman bila terjadi pada saat stres, kehamilan, atau aktivitas seksual.

Keputihan tak normal cukup mudah dibedakan dengan dilihat dari warna, konsistensi, volume, dan bau yang tidak seperti biasanya. Selain itu, ada gejala lain yang dialami, sebelum, setelah atau bersamaan keluarnya keputihan, seperti rasa gatal pada vagina.

woman
Jaga kesehatan vagina dengan menghindari lembap berlebih. (foto: medicalnewstoday)

Keputihan tak normal biasanya disebabkan infeksi dan noninfeksi. Penyebab noninfeksi biasanya berkaitan dengan adanya benda asing seperti kontrasepsi spiral atau penyakit lain. Sementara itu, penyebab infeksi meliputi infeksi bakteri, jamur, dan parasit. Tiga penyebab itulah yang sering dialami prempuan.

Satu hal yang perlu diingat, keputihan bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Keputihan tak normal yang disebabkan infeksi dapat terjadi jika kamu tidak merawat vagina dengan bersih. Salah satu cara menjaga kebersihan vagina dan mencegah infeksi ialah dengan rutin mengganti celana dalam saat sudah lembap dan membersihkan vagina dengan pembersih khusus kewanitaan. Bukan menghindari makan mentimun loh ya.(dwi)

#Kesehatan #Februari Kulineran Di Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan