Mengenal Shayla Philipa, Satu-satunya Barista Perempuan di ICiGSC

Shayla berasal dari Bali. (Foto: MP/Dicke Prasetya)
INDONESIA Coffee in Good Spirits Championship (ICiGSC) di Indonesia Coffee Events (ICE) 2021 melibatkan delapan peserta. Mereka berasal dari kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.
Anggarjito Reka Fannio (Antarakata Coffee), Sony Wijaya (PT Rumah Kopi Indonesia), Darren Defretes (Karma Takes Over), Bryan Sony Eko Prasetyo (Journey to The South), Shayla Philipa (Alter Ego), Michail Seno (Hungry Bird), Muhammad Aga (PT. Tri Kopi Sejahtera) dan Ovie Kurniawan (Mabibili Coffee) siap bersaing dalam kompetisi yang mempertemukan minuman alkohol dan kopi ini.
Baca juga:
Menariknya, dari delapan peserta tersebut, hanya ada satu perempuan. Dia adalah Shayla Philipa. Peserta asal Bali tersebut bukan 'orang baru' di kompetisi kopi. Ia pernah mengikuti Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC), dan Barista Innovation Challenge.
Shayla sudah berkecimpung di industri kopi selama kurang lebih enam tahun. Dari mulai menjadi barista di Commongrounds (Jakarta) hingga saat ini bekerja di Alter Ego (Bali).
Ketertarikan Shayla dalam memadukan minuman alkohol dan kopi tak terlepas dari backgroundnya sebagai barista.
Bagi Shayla, bisa memadukan antara kopi dan minuman alkohol merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk ditekuni. Seperti meramu Arak Bali.
"Emang saya basicnya penikmat alkohol, makannya tertarik banget kombinasi kopi sama alkohol, karena kalau ngomongin koktail udah banyak banget ya, tapi kalau kopi dengan alkohol itu sangat susah," tutur Shayla kepada merahputih.com.
Baca juga:
Menurut Shayla, tadinya ia tidak niat mengikuti ICiGSC. Namun, rekan Shayla yang jadi peserta ICiGSC, batal untuk mengikuti kompetisi tersebut. Akhirnya, ia menggantikan slot peserta rekannya itu.
Sebagai peserta perempuan satu-satunya di ICiGSC, Shayla mengaku awalnya sempat tidak percaya diri. Namun, ia tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini. "Ada sih (tidak percaya diri) tapi kita kan latihan, coba latihan terus, intinya melakukan yang terbaik, semua hal bisa terjadi, dan ini merupakan pengalaman yang luar biasa," jelas Shayla.
Persiapannya mengikuti kompetisi ICiGSC terbilang cukup singkat. Dia mengatakan persiapannya hanya kurang dari satu bulan saja.
"Persiapan kompetisi ini terbilang cukup singkat, ketika teman saya bilang batal dan meminta saya untuk menggantikan slotnya, mungkin sekitar 25 hari," tambahnya.
Meski begitu, ia memanfaatkan waktu persiapan singkatnya itu untuk meracik minuman spesial. Ia selalu meminta feedback dari orang-orang soal minumannya agar mengetahui kekurangannya.
Keikutsertaan dan keputusan Shalya mengikuti kompetisi ICiGSC juga tak terlepas dari dukungan orang-orang terdekatnya. Dari mulai keluarga, teman-teman hingga bosnya di Alter Ego menyemangatinya untuk tampil di ICiGSC. (ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
5 Finalis Siap Bersaing di Final Indonesia Latte Art Championship 2023

Cerita Mandie Soengkono di 2023 World Cup Tasters Championship

Daftar Pemenang ICTC dan ILAC 2022

Daftar Para Kompetitor ICTC dan ILAC 2022
