Kesehatan

Kini, Pap Smear juga dapat Deteksi Kanker Payudara dan Ovarium

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 04 Maret 2022
Kini, Pap Smear juga dapat Deteksi Kanker Payudara dan Ovarium

Pendekatan baru ini berpotensi mengukur risiko seorang perempuan terkena empat jenis kanker sekaligus. (Foto: freepik/rawpixel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TES pap smear ternyata juga dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara dan ovarium sejak dini dan menyelamatkan ribuan perempuan dari penyakit mematikan itu, ungkap para peneliti.

Pendekatan baru yang revolusioner ini berpotensi dapat mengukur risiko seorang perempuan terkena empat jenis kanker sekaligus atau untuk mendeteksi penyebaran penyakit.

Baca Juga:

Keyakinan Diri Sendiri dapat Membantu Pengobatan Kanker

kanker
Kanker ovarium paling mematikan dari kanker ginekologi karena didiagnosis pada tahap akhir. (Foto: freepik/serhii_bobyk)

Hasil awal menunjukkan bahwa tes tersebut mampu mengidentifikasi lebih dari 76 persen perempuan dengan risiko tertinggi kanker payudara, dibandingkan dengan 47 persen dari ukuran yang digunakan saat ini.

Untuk kanker ovarium, penelitian ini mengidentifikasi hampir dua pertiga perempuan dengan risiko tertinggi, naik dari 35 persen dari yang dicapai oleh tes saat ini.

Hasil lebih lanjut akan segera dirilis pada kemampuan tes yang dinamankan 'Women’s cancer risk Identification test' atau tes WID, untuk memprediksi kanker rahim dan serviks.

Peneliti utama Profesor Martin Widschwendter, dari University College London, Inggris, mengatakan tes tersebut mampu mengukur risiko dengan menganalisis sel yang dikumpulkan selama tes pap smear rutin.

“Tes WID akan mencari jejak kaki pada DNA perempuan saat dia menjalani hidup, merekam jejak yang dia ambil dan apakah dia menuju kanker," dia menjelaskan seperti diberitakan Evening Standard (2/2).

“Kami menantikan masa depan di mana skrining kanker didorong oleh tes molekuler yang lebih baik yang memberi pilihan pilihan untuk mengambil tindakan pencegahan pada tahap awal dan menjauh dari kanker,” Widschwendter menambahkan.

Athena Lamnisos, kepala eksekutif amal The Eve Appeal, yang membantu mendanai penelitian tersebut, mengatakan, “Membuat alat skrining baru untuk empat kanker paling umum yang mempengaruhi perempuan, terutama yang saat ini paling sulit dideteksi pada tahap awal, hanya dari satu kali tes bisa menjadi revolusioner.”

Tes pap smear serviks dianjurkan kepada semua perempuan dari usia 25 tahun yang memiliki lebih dari separuh angka kematian akibat kanker serviks.

Baca Juga:

Manfaat Positif Sentuhan Fisik Setiap Hari Agar Anak Merasa Damai

kanker
Tes Women's cancer risk Identification test atau WID dapat memprediksi kanker rahim dan serviks. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Skrining payudara, menggunakan mamografi, dianjurkan untuk usia 50 tahun ke atas tetapi ada masalah dengan kinerja yang rendah pada perempuan yang lebih muda, diagnosis yang berlebihan, dan penurunan tingkat kehadiran.

Kanker ovarium adalah yang paling mematikan dari kanker ginekologi, dengan 75 persen kasus didiagnosis pada tahap akhir.

Para peneliti tersebut masuk halaman depan berita di Evening Standard lima tahun lalu ketika mereka mendapatkan dana Uni Eropa untuk penelitian tersebut. Pada hari Selasa (2/2), hasil pertama mereka diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Studi ini menilai sampel dari lebih dari 3 ribu perempuan di 15 pusat di seluruh Eropa. Lebih dari 250 ribu perempuan Eropa didiagnosis dengan empat kanker setiap tahun, dan hampir 45.000 meninggal karenanya.

Orang yang ditemukan berisiko tinggi dapat ditawari pengawasan rutin, operasi pengurangan risiko, atau terapi obat.

Para peneliti berharap untuk memperluas tes ke uji coba yang lebih besar untuk mengonfirmasi kemampuan mereka untuk memprediksi kanker. Liz O'Riordan, seorang ahli bedah kanker payudara yang pernah menderita kanker payudara, mengatakan, “Penelitian ini sangat menarik. Saat ini tidak ada tes skrining untuk kanker payudara pada perempuan di bawah usia 50 tahun.

“Jika tes ini dapat membantu menemukan perempuan dengan risiko tinggi terkena kanker payudara, ovarium, serviks, dan rahim di usia yang lebih muda, itu bisa menjadi game-changer,” ujarnya. (aru)

Baca Juga:

Berapa Kebutuhan Protein untuk Membentuk Otot?

#Lipsus Maret Kanker #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan