Wisata

Ketika Macet Malah Jadi Wisata Alam di Negeri Aing

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 21 Januari 2021
Ketika Macet Malah Jadi Wisata Alam di Negeri Aing

Para pedagang pun memanfaatkan waktu macet untuk berjualan. (Foto: Instagram/@sofyansyah0251)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA bepergian, pernah enggak sih kamu merasa muak dengan macet yang panjang dan akhirnya melakukan hal-hal aneh? Mulai dari gelar tikar di dekat mobil, memesan mi instan di pinggir jalan, bikin kopi, bahkan jalan kaki untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Kemacetan ini dijadikan sebagai “wisata alam” sambil menunggu giliran jalan.

Setiap kejadian, pasti ada hikmahnya. Ya, begitulah kira-kira gambaran macet yang ada di kota-kota besar Indonesia. Buat anak-anak muda yang sering pergi ke Puncak, Bogor, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya macet, entah karena sistem buka tutup atau memang sedang dalam kondisi padat.

Tak tanggung-tanggung, macetnya pun bisa berjam-jam dan membuat sebagian orang merasa resah karena terlalu lama berada di kendaraan. Buat yang naik motor, daripada capek menahan beban motor, lebih baik di standar satu dan duduk di pinggir jalan. Sedangkan bagi pengendara mobil, daripada akinya boros karena menggunakan AC terlalu lama, lebih baik dimatikan saja dan gelar tikar di samping mobil.

Baca juga:

Ketika Supir Truk Negeri Aing Curhat Lewat Lukisan

Ketika Macet Jadi Wisata Alam di Negeri Aing
Macet bikin frustrasi. (Foto: Instagram/@kuintaramanagement5)


Macet yang terlalu panjang juga bisa jadi kesempatan untuk berbincang dengan orang baru lho. Percakapan singkat mengenai tujuan dan penyebab macet bisa jadi topik yang menarik, seperti “Ini macetnya gara-gara apa ya, bro?” “Duh mbak, emangnya gak kepanasan apa macet-macet gini naik motor?” “Mbak, boleh kenalan enggak?”.

Bagi orang yang hidup di kawasan pedesaan dan merasakan macet di kota, macet itu adalah destinasi wisata bagi mereka. Maklum, tiap hari biasanya melihat kerumunan ayam dan area persawahan. Sekarang, mereka bisa melihat gedung-gedung tinggi dan deretan mobil sekelas Alphard, BMW, atau Mercedes-Benz.

Tidak bisa dipungkiri, macet sebagai “wisata alam” memberikan nilai kehangatan tersendiri. Kita jadi bisa makin dekat dengan teman satu tebengan dan menghilangkan stres. Duduk di atas kendaraan dalam jangka waktu panjang juga enggak enak lho.

Baca juga:

‘Jancuk’, Ketika Umpatan jadi Panggilan Akrab di Negeri Aing

Ketika Macet Jadi Wisata Alam di Negeri Aing
Memanfaatkan waktu macet dengan maksimal. (Foto: Instagram/@adth04)


Mengutip ANTARA, lembaga pemantau kemacetan lalu lintas dari Inggris, TomTom Index merilis hasil lalu lintas kota-kota termacet di dunia selama 2019. Mereka menyebutkan bahwa kemacetan di Jakarta berkurang setelah adanya perluasan kebijakan ganjil-genap di 25 ruas jalan.

Dalam indeks tersebut, TomTom Index menempatkan Jakarta di peringkat 10 dari 416 negara dengan tingkat kemacetan 53 persen. Pada 2018, Jakarta menduduki peringkat ketujuh dan 2017 di peringkat keempat. (and)

Baca juga:

Pelesiran Belum Lengkap Tanpa Obat Masuk Angin

#Wisata #Wisatawan #Wisata Indonesia #Januari Pelesiran Di Negeri Aing #Pariwisata Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Temukan 10 tempat wisata terbaik di Purwokerto 2025 dengan detail lengkap, alamat, harga tiket, dan keunggulannya. Liburan seru dan hemat di Purwokerto!
ImanK - Sabtu, 08 November 2025
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Indonesia
Stop Manjakan Pariwisata dengan Uang Negara, DPR Desak Pemerintah Fokus Infrastruktur dan Sport Tourism ala Eropa
Peningkatan jumlah wisman ini, terutama melalui long stay akan berdampak signifikan pada devisa.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Stop Manjakan Pariwisata dengan Uang Negara, DPR Desak Pemerintah Fokus Infrastruktur dan Sport Tourism ala Eropa
Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Indonesia
Pengesahan UU Pariwisata Dinilai Bakal Jadi Angin Segar Target Ekonomi 8 Persen
Novita menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus terlibat aktif dalam ekosistem pariwisata
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Oktober 2025
Pengesahan UU Pariwisata Dinilai Bakal Jadi Angin Segar Target Ekonomi 8 Persen
Bagikan