Inovasi Teknologi Kembangkan Sistem Kesehatan Indonesia
Teknologi membuat hidup sehat jadi lebih mudah. (Foto: Unsplash/Hush Naidoo)
UMG IdeaLab memasuki babak baru dalam pengembangan teknologi 4.0 dalam kehidupan masyarakat, salah satunya teknologi kesehatan. Melalui Widya Imersif Teknologi, Aryaguna Technology, ProSehat, dan Perawatku, inovasi ini menciptakan teknologi kesehatan yang dapat memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.
Widya Imersif Teknologi menghadirkan perangkat keras Kios Sehat dan jam tangan sehat WISH ke tengah masyarakat. Dengan bentuk serupa mesin ATM dan memiliki peran sebagai support system tenaga kesehatan, Kios Sehat mampu melakukan pengecekan, diagnosa, dan edukasi kesehatan. Teknologi ini memiliki fitur utama mengukur tinggi dan berat badan, suhu tubuh, hemoglobin, hingga kadar gula dan tekanan darah.
Baca juga:
"Kios sehat memudahkan pengguna untuk mengetahui kondisi tubuhnya secara lebih praktis dibandingkan medical check up secara konvensional,” jelas Azman Latif, VP Technology Widya Imersif Teknologi.
Serupa dengan Kios Sehat, jam tangan pintar WISH memiliki fitur yang berfungsi sebagai early warning system COVID-19. WISH mampu mendeteksi kondisi tubuh abnormal pengguna.
Hasil record kondisi tubuh pribadi kedua produk unggulan Widya Imersif Teknologi ini dapat diakses melalui smartphone. Pengguna dapat berkonsultasi lebih lanjut mengenai kondisi kesehatannya di layanan telemedisin ProSehat.
Dalam perkembangan healthtech, startup ProSehat yang diprakarsai oleh dr. Gregorius Bimantoro mengusung telehealth connected device. Pada sistem ini pencegahan dan pemeliharaan kesehatan dilakukan secara virtual. Saat ini sudah berjalan program pemantauan kesehatan di perusahaan yang menggunakan layanan ProSehat dengan memanfaatkan telemedisin yang dikhususkan untuk Corporate Health.
Inovasi lainnya, yakni dari Aryaguna Technology adalah E3D berkonsep 3D imaging & VR Training Health. Produk E3D dapat mengubah hasil CT scan dan MRI menjadi bentuk 3D, sehingga memudahkan pasien untuk memahami hasilnya secara visual.
Baca juga:
Bagi dokter, 3D imaging mampu mengefisiensikan waktu dalam mengambil keputusan atau tindakan yang dibutuhkan pasien. Selain itu, hasil 3D imaging dapat dicetak menjadi objek 3D menggunakan 3D print.
"Jadi, teknologi yang kami kembangkan memudahkan pemberian informasi dokter kepada pasien dengan lebih detail dan real. Dokter pun dapat mempersiapkan pre-surgery planning dengan lebih matang dan presisi," papar CEO Aryaguna Technology Samuel Theodorus.
Sementara itu, teknologi VR Training yang saat ini dikembangkan ditujukan bagi perawat dan bidan untuk simulasi pelatihan, juga sebagai sarana belajar mahasiswa kedokteran.
Teknologi VR Training yang diusung Aryaguna Technology turut digunakan startup Perawatku. Menyasar lulusan sekolah tinggi keperawatan, Perawatku menyediakan end-to-end solution, dari rekrutmen suster, pelatihan keahlian homecare, hingga penyaluran kerja kepada pengguna.
UMG IdeaLab juga tengah mengembangkan smart hospital system dengan mengimplementasikan digitalisasi sistem informasi rumah sakit. Sistem ini menggantikan pencatatan manual yang lazim digunakan rumah sakit saat ini. Tidak ketinggalan, investasi pada riset dan pengembangan juga dilakukan untuk mendeteksi penyakit melalui mata dan lidah. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil
Render Samsung Galaxy S26 Plus Bocor, Pakai Chipset Exynos atau Snapdragon?
Geekbench Bocorkan Chipset OPPO Reno 15, Sama seperti Reno 15 Pro!
Samsung Galaxy S27 Ultra Mau Bawa Fitur Polar ID, Siap Saingi Face ID Apple
Bocoran Spesifikasi OPPO Reno 15: Bawa Layar 6,32 Inci dan Baterai 6.200mAh
Bocoran Xiaomi 17 Ultra: Bawa Teknologi LOFIC dan Kamera Telefoto Periskop Baru
Samsung Galaxy S26 dan S26 Plus Bakal Bawa Kamera Telefoto 12MP
OPPO Reno 15 Hadir dalam 3 Warna, Segera Meluncur 17 November 2025!
iPhone 11 vs iPhone XR: Mana yang Masih Layak Dibeli di 2025?