Ikan Cupang Indonesia Diminati Kolektor Luar Negeri


Ikan cupang Indonesia diminati penghobi luar negeri. (foto: Instagram @bigtonesbetta)
IKAN cupang bisa jadi hobi sekaligus bisnis potensial. Ya, ikan cupang hias di Indonesia ternyata cukup menjanjikan. Tak hanya bisa menghasilkan untuk ratusan juta, bisnis ini juga mendapat perhatian dari sejumlah kolektor cupang luar negeri.
Seorang penghobi ikan cupang yang juga breeder asal Cilodong Depok, Ivan Prima Kosalim, saat ditemui Merahputih.com, mengatakan banyak kolektor luar negeri yang tertarik membeli ikan dari Indonesia. "Jumlahnya tidak sedikit," kata pemilik Maddie Land Beta Farm itu, Minggu (5/7).
Baca Juga:
Ivan bercerita biasanya para kolektor dari luar negeri mengetahui ikan cupang asal Indonesia dari kontes ikan hias yang digelar secara internasional. Menurut dia, para kolektor saling terhubung dalam satu organisasi, yakni International Betta Congress (IBC). Mereka sering menggelar kontes kecantikan ikan hias yang kerap diikuti breeder dan pecinta cupang asal Indonesia. "Tidak sedikit peserta Indonesia menang kontes," ungkap dia.
Thailand Pesaing Berat

Kolektor luar negeri biasanya menghubungi untuk membeli cupang pemenang kontes atau hasil anakannya. Ivan menambahkan komunikasi kalangan penggila cupang internasional di media sosial juga turut berperan. "Tak jarang mereka juga berkomunikasi lewat media sosial seperti Facebook," papar Ivan.
Diakui Ivan, para breeder dari Thailand merupakan pesaing berat dalam menarik minat kolektor dari Singapura, Amerika dan Eropa. Apalagi, kata dia, cupang-cupang Thailand sudah lebih dahulu dikenal berkualitas di kalangan internasional dan juga kerap memenangkan kontes IBC.
"Kita saingan sama Thailand buat merebut hati kolektor karena cupang Thailand juga bagus-bagus," tutur pria 30 tahun yang memang sejak remaja hobi menggeluti dunia percupangan itu.
Baca Juga:
Mengenal Pesona Ikan Cupang dari Komunitas Cupang Sahabat Tangsel
Keunikan lainnya, kata Ivan, kolektor cupang luar negeri itu tidak akan berhubungan langsung dengan penjual. Awalnya, para penjual ikan cupang akan dihubungi para shipper yang memiliki jaringan secara internasional. Tugas shipper ini untuk mengurus dokumen dan semua persyaratan pengiriman ikan hias ke luar negeri. Bila semua sudah beres, baru cupang pesanan bisa dikirimkan ke pemesan kolektor di luar negeri.
Namun, Ivan mengakui tidak semua jenis cupang laku di mata kolektor luar. Biasanya, kata dia, jenis-jenis cupang hias yang memang kalau ikut kontes internasional sering menang. "Jenis avatar dan blue rim," tegas dia.
Laku Rp1 Juta Seekor

Cupang avatar sendiri merupakan persilangan dari cupang plakat asli Thailand dengan jenis lokal, alias cupang alam. Cupang plakat memiliki ciri sirip dan ekornya pendek membulat, dengan tubuh tergolong besar dan gagah karena awalnya memang cupang aduan. Wajar, cupang avatar hasil persilangan menjadi primadona karena mewarisi ciri tubuh gagah plangkat, tetapi memiliki corak yang lebih variatif dan indah.
Varian avatar yang tergolong langka dan harganya tinggi jenis Avatar Gold dan Avatar Vampire. Apalagi, jika sudah pernah memenangkan kontes harganya bisa puluhan sampai ratusan juta. Tak bisa dipungkiri harga yang mahal itu karena corak warna avatar memang sangat cantik dan kalau mengikuti lomba tidak bikin malu.
Baca Juga:
Belajar A-Z Tentang Aquascape dari Dama Refiyuda, Penggagas Aquagraphy
Sedangkan jenis blue rim, kalau di kalangan breeder termasuk kategori cupang mutasi. Blue rim sendiri masih masuk keluarga plakat hasil persilangan. Mutasi persilangan khusus ini menghasilkan cupang dengan karakter khas warna bodi solid, mulai dari putih mirip albino atau kuning emas, bahkan hitam malam. Warna yang agak berbeda hanya sedikit di bagian ujung seluruh sirip ikan, serta sirip bagian insang biasanya biru, hitam, merah hingga kuning emas.
Jadi terbayang kan bodi gagah ikan cupang berwarna putih solid, dikelilingi biru terang di bagian ujungnya, mulai dari sirip atas, ekor hingga bawah ikan. Plus corak warna senada menghiasi warna sirip insang yang panjang menjulang ke bawah menambah kesan gahar.
Harga kedua jenis cupang itu memang tidak main-main di mata para kolektor pembeli luar negeri. Bahkan, harga tinggi itu tidak hanya berlaku untuk cupang jadi, alias sudah dewasa. Untuk cupang avatar dan blue rim yang masih anakan saja harganya sudah di atas rata-rata cupang biasa yang hanya di kisaran Rp500-Rp200.000. "Harga (anakan avatar dan blue rim) sejuta per ekor," ujar Ivan.
Lebih Pilih Pasar Lokal

Meski terdengar simpel, Ivan mengakui berbisnis dengan kolektor luar negeri tak jarang bikin was-was. Alasannya, ungkap dia, mereka tidak bersedia membayar di muka. Uang baru ditransfer setelah ikan sampai di tangan pembeli lewat perantara para shipper internasional tadi.
Belum lagi karakter kolektor masing-masing negara yang mempunyai ciri khas unik. Kolektor Eropa misalnya, biasanya mereka lebih memedulikan corak dan keindahan warna cupang. Sebaliknya, kolektor dari Singapura dan Amerika lebih melihat kesempurnaan bodi ikan dan sering rewel kalau ada sedikit kecacatan fisik. "Singapura atau AS lebih mementingkan penampilan," keluh dia.
Kolektor cupang luar negeri memang lebih memberikan keuntungan finansial bagi breeder. Namun, Ivan mengakui sejak beberapa bulan terakhir dia tidak lagi mau menyuplai cupang ke pasar internasional. Alasannya, kata dia, tingginya permintaan pasar cupang lokal sekarang yang lagi booming sekali dan lebih simpel prosedurnya.
"Semenjak COVID, enggak main (lagi pasar) luar negeri karena keteteran sama permintaan lokal," ungkap breeder yang mengaku bisa mendapat omzet sebulan Rp500 juta dari bisnis hobi cupang dan perlengkapannya itu.
Baca Juga:
Kisah Anang Buchori Pengusaha Ikan Cupang yang Punya Omset Puluhan Juta
(Ahmad Dhani/Jabodetabek)