Film 'Before Now and Then' Karya Kamila Andini akan Tayang di Bioskop AS


Film Before Now and Then akan rilis bioskop AS pada kuartal pertama 2023. (Foto: Twitter/@fourcolours)
FILM drama Before Now and Then yang berkisah tentang perjuangan perempuan Indonesia melawan trauma perang dan masyarakat patriarki, telah dibawa untuk didistribusikan di AS oleh Film Movement.
Film yang disutradarai Kamila Andini ini tayang perdana pada awal 2022 di Festival Film Berlin, dan mendapat Silver Bear untuk penampilan pemeran pendukung Laura Basuki. Baru-baru ini, Before Now and Then tersebut juga meraih penghargaan juri di Festival Film Internasional Brussel.
Film Movement merencanakan rilis bioskop pada kuartal pertama 2023, diikuti dengan rilis lebih luas untuk home entertainment dan platform digital. Penjualan hak film ini ditangani oleh Wild Bunch International dan CAA Media Finance.
Baca juga:
Rayakan Hari Kartini dengan Menonton Film Tentang Perempuan Inspiratif
Film dengan latar akhir 1960-an, menampilkan tokoh utama Nana (Happy Salma) yang tidak bisa lepas dari masa lalunya. Dia hidup miskin akibat kehilangan keluarganya karena perang di Jawa Barat. Kemudian dia menikah lagi dan memulai hidup baru.
Suami barunya kaya, tetapi statusnya rendah di rumah, dan suaminya tidak setia. Nana menderita dalam diam sampai hari dia bertemu dengan salah satu gundik suaminya dan semuanya berubah.
Sementara Ino (Laura Basuki) adalah seseorang yang bisa dia percaya, seseorang yang menawarkan kenyamanannya dan kepada siapa dia bisa menceritakan rahasianya, dulu dan sekarang. Bersama-sama, kedua perempuan itu menemukan harapan akan kebebasan baru.
Baca juga:
Film Negeri Aing Menceritakan Fenomena Kekerasan Terhadap Perempuan
“Dengan latar belakang sentimen anti-Komunis yang berkembang di Indonesia tahun 1960-an, Before Now and Then fokus pada kesulitan khusus yang harus ditanggung oleh perempuan dalam menghadapi kerusuhan politik. Andini dan rekan-rekannya, khususnya penampilan pemeran utama Happy Salma yang memukau, telah membuat gambaran tokoh yang bermartabat dalam menghadapi kehilangan dan kekerasan,” kata Michael Rosenberg, presiden Film Movement seperti dilansir Variety (8/8).

“Andini adalah salah satu sutradara Indonesia yang paling menjanjikan untuk muncul dalam beberapa tahun terakhir,” tambah Rosenberg. Film ini merupakan film keempat Andini. Sebelumnya ia telah menyutradarai The Mirror Never Lies (2011), The Seen and Unseen (2017) dan Yuni (2021).
“Before Now and Then adalah kenangan akan ibu, nenek, nenek buyut saya yang orang Sunda. Ini adalah perjalanan melalui akar dan sejarah saya sendiri,” kata Andini.
Film Movement yang berbasis di New York adalah distributor film di kawasan Amerika Utara yang telah merilis sekitar 250 film independen dan berbahasa asing selama dua puluh tahun. Judul-judul Asia yang juga dibawa baru-baru ini termasuk True Mothers karya Kawase Naomi, film debut Korea yang terkenal Aloners dan film horor Korea Seire. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Jejak Masa Lalu dan Teror Fotografi dalam Film Horor 'Shutter', Dibintangi Vino G. Bastian dan Anya Geraldine

Film 'Keadilan (The Verdict)' Tayang di Bioskop 20 November 2025, Simak Sinopsis hingga Fakta Menarik di Balik Produksinya

'Demon Slayer: The Movie - Infinity Castle' Kembali Pimpin Chart Box Office AS, Jadi Film Anime Terlaris Sepanjang Masa

Suzzanna Universe Berlanjut, 'Santet Dosa di Atas Dosa' Segera Meneror Bioskop

Tom Holland Alami Gegar Otak Ringan, Syuting 'Spider-Man: Brand New Day' Dihentikan Sementara

Skenario Ditulis Edwin dan Eka Kurniawan, Bagaimana Sinopsis Film Horor Fantasi 'Monster Pabrik Rambut’?

Ketika Ibu Hadir Kembali Lewat Teknologi AI, Film 'Mothernet (Esok Tanpa Ibu)' Siap Tayang di Bioskop 22 September 2025

Dari Gunung Bersalju ke Benteng Angker, Kisah Film Horor Mendatang Netflix ‘The Boy in the Iron Box’

Film Pesugihan Sate Gagak: Kaya Raya karena Setan Langganan Sate, Intip Sinopsisnya

Jack Black dan Paul Rudd Bintangi Remake 'Anaconda', Siap Tayang Akhir Tahun 2025
