Christopher Nolan Konfirmasi 'Oppenheimer' Dibuat tanpa CGI


Christopher Nolan selalu memastikan bahwa film-filmnya terasa realistis, bahkan ketika berhadapan dengan ide-ide yang kompleks dan penceritaan yang tidak linier.(foto:Oppenheimer)
SUTRADARA kawakan Hollywood Christopher Nolan diketahui tengah bekerja keras untuk mempromosikan Oppenheimer, sebuah biopik tentang kehidupan ilmuwan nuklir terkenal. Film itu menceritakan kisah fisikawan J Robert Oppenheimer (Cillian Murphy) yang mengawasi Proyek Manhattan, proyek pembuatan bom atom pertama di dunia.
Penemuan Oppenheimer mengubah umat manusia selamanya. Lebih dari 130 ribu orang tewas dalam pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II.
BACA JUGA:
Anti CGI, Christopher Nolan 'Hancurkan' Pesawat 747 di Film 'Tenet'
Nolan baru-baru ini mengungkap bahwa film biografi garapannya tidak menggunakan CGI untuk membuat ulang ledakan senjata nuklir pertama. Nolan mengonfirmasi ia tidak menggunakan efek visual praktis untuk membuat ulang adegan ledakan nuklir di film, bahkan tidak ada satu pun adegan CGI di keseluruhan film.
Nolan menjelaskan kepada Total Pictures bahwa untuk membuat ulang Trinity Test 1945 yang berbasis di New Mexico dan peledakan senjata nuklir pertama, para kru film memutuskan untuk tidak menggunakan efek CGI digital. “Saya pikir membuat ulang uji Trinity (peledakan senjata nuklir pertama di New Mexico) tanpa menggunakan grafik komputer merupakan tantangan besar yang harus dihadapi,” ungkap Nolan seperti dilaporkan Fandom Wire.
“Andrew Jackson, pengawas efek visual saya, saya mengajaknya sejak awal, melihat bagaimana kami dapat melakukan banyak elemen visual film secara praktis, mulai dari merepresentasikan dinamika kuantum dan fisika kuantum hingga pengujian Trinity itu sendiri, hingga menciptakan kembali, dengan tim saya, Los Alamos di Mesa di New Mexico dalam cuaca yang luar biasa. Banyak yang diperlukan untuk pembuatan film dalam hal kondisi yang sangat keras di luar sana. Ada tantangan praktis yang sangat besar,” jelasnya lebih lanjut.
BACA JUGA:
Hampir 2 Dekade Bersama Warner Bros., Kali Ini Christopher Nolan Membuat Film Untuk Universal
Salah satu ciri khas film-film Nolan ialah alur cerita yang rumit dan berlapis-lapis. Namun, ia selalu memastikan bahwa film-filmnya terasa realistis, bahkan ketika berhadapan dengan ide-ide yang kompleks dan penceritaan yang tidak linier. Seperti menjelajahi mimpi dalam mimpi di Inception atau menentang hukum ruang dan waktu di Interstellar, Nolan menciptakan narasi rumit yang terlihat dapat dipercaya dan membumi.
Tidak mengherankan bila ia selalu mencari tantangan untuk membat film garapannya terasa semakin nyata. “Tantangan saya kepadanya (Andrew Jackson) yakni 'mari kita lakukan semua hal ini tetapi tanpa grafis komputer',” kata dia.
“Intinya ialah, dengan urutan warna, yang merupakan bagian terbesar dari film, semuanya diceritakan dari sudut pandang Oppenheimer. Kamu benar-benar dibuat seolah melihat dunia melalui matanya,” tutup Nolan.(dsh)
BACA JUGA:
'Tenet', Film Terbaru Christopher Nolan yang Dinantikan Banyak Penonton
Bagikan
Berita Terkait
Film 'Si Paling Aktor': Ketika Figuran Mendapatkan Sorotan Utama

Baby Yoda Kembali, 'Star Wars: The Mandalorian & Grogu' Tayang 22 Mei 2026

Jejak Masa Lalu dan Teror Fotografi dalam Film Horor 'Shutter', Dibintangi Vino G. Bastian dan Anya Geraldine

Film 'Keadilan (The Verdict)' Tayang di Bioskop 20 November 2025, Simak Sinopsis hingga Fakta Menarik di Balik Produksinya

'Demon Slayer: The Movie - Infinity Castle' Kembali Pimpin Chart Box Office AS, Jadi Film Anime Terlaris Sepanjang Masa

Suzzanna Universe Berlanjut, 'Santet Dosa di Atas Dosa' Segera Meneror Bioskop

Tom Holland Alami Gegar Otak Ringan, Syuting 'Spider-Man: Brand New Day' Dihentikan Sementara

Skenario Ditulis Edwin dan Eka Kurniawan, Bagaimana Sinopsis Film Horor Fantasi 'Monster Pabrik Rambut’?

Ketika Ibu Hadir Kembali Lewat Teknologi AI, Film 'Mothernet (Esok Tanpa Ibu)' Siap Tayang di Bioskop 22 September 2025

Dari Gunung Bersalju ke Benteng Angker, Kisah Film Horor Mendatang Netflix ‘The Boy in the Iron Box’
