Meski Beda, Virgin The Series dan Virgin versi 2004 masih Punya Benang Merah

PENCINTA film Indonesia tentu tidak asing dengan film Virgin yang rilis di 2004. Film yang dibintangi Laudya Chyntia Bella, Ardina Rasti, dan Angie itu mengangkat potret remaja putri Indonesia yang ada di pusaran pergaulan bebas. Kini, setelah dua dekade berlalu, film tersebut 'dihidupkan' kembali dalam format serial. Kali ini, Adhisty Zara, Lutesha, Shalom Razade, dan Laura Theux yang akan membintangi serial 10 episode tersebut.

Namun, ada banyak penyesuaian dalam serial yang tayang di Disney+Hotstar itu. Diadaptasi dari film orisinil dan salah satu novel terlaris, Virgin The Series menghadirkan sejumlah karakter baru dengan kisah penuh misteri. Serial terbaru Virgin mengisahkan seorang gadis populer di sekolah yang meninggal secara misterius sesaat setelah pesta ulang tahunnya yang ke-17. Seorang siswi bernama Talita (diperankan Adhisty Zara) tergelitik untuk menyelidiki kematian si gadis karena menganggap kematiannya tidak wajar.

Baca Juga:Film 'Tick, Tick… BOOM!' Curi Perhatian di Golden Globe Awards 2022

Ia menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat sebuah film dokumenter yang dapat membantunya memperoleh beasiswa yang ia inginkan. Dengan bekerja bersama teman-temannya, penyelidikan Talita justru mengungkap sebuah fakta yang tak terduga, menjerumuskan mereka ke sebuah dunia yang mengerikan, tempat para predator mencari gadis muda untuk dijadikan korban. Seiring berjalannya waktu, mereka semakin dekat dengan kebenaran.

Baca Juga:Film Horor Masih Punya Tempat di Hati Masyarakat Indonesia

Bagi penonton film versi orisinil, kisah Virgin The Series tentu terdengar jauh berbeda. Lalu apakah serial tersebut memiliki benang merah dengan film sebelumnya? Salah satu pemain Virgin Series, Winky Wiryawan, menyebut persamaan kedua film tersebut terletak pada cara mereka menyoroti dinamika remaja. "Serial ini kembali mengajak para penonton untuk masuk kembali ke dunia remaja yang rumit, tapi penuh cerita menarik dalam serial spin-off,” ujarnya.

Serial ini juga kembali mengangkat isu persahabatan dan romansa yang dikemas dalam sebuah serial sebanyak 10 episode. Dibintangi oleh Adhisty Zara, Lutesha, Shalom Razade, Laura Theux, dan sejumlah aktor dan aktris lainnya, dua episode pertama dari Virgin The Series tayang perdana secara eksklusif di Disney+ Hotstar mulai 14 Januari.

Virgin The Series menunjukkan dinamika yang dialami remaja dengan berbagai isu yang dekat dengan keseharian mereka, mulai dari peer pressure, tuntutan dari keluarga untuk menjadi anak yang membanggakan, hingga berusaha mencari validasi di tempat yang salah. Selain itu, kecanggihan teknologi saat ini juga membuat keseharian mereka menjadi semakin menantang.

Di era digital ini, remaja terpapar oleh begitu banyak informasi, bahkan terlalu banyak, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka untuk dapat memilah hal-hal baik dan buruk. "Fenomena-fenomena itulah yang ingin kita bahas dalam Virgin The Series,” ucap Cassandra Massardi, penulis skenario Virgin The Series.

“Setelah hampir dua dekade, kami memutuskan untuk menghadirkan kembali kisah Virgin dengan berbagai penyesuaian agar tetap relevan untuk para penonton di masa kini. Virgin The Series mengangkat fenomena tentang perkembangan media digital, khususnya di dunia remaja. Melalui serial ini, kami ingin mengupas isu dan fenomena sosial yang sedang marak terjadi saat ini dalam format web series sehingga dapat dinikmati sekaligus menjadi sarana diskusi bagi seluruh anggota keluarga,” urai produser Chand Parwez Servia. Virgin The Series sudah tayang mulai Jumat (14/1).(avia)