Bentuk Tubuh Manusia Berubah di Tahun 2100 Akibat Teknologi Saat Ini


Pemakaian gawai yang mengevolusi tubuh manusia. (Foto: Pexels/Pixabay)
BENTUK tubuh manusia mengalami evolusi di tahun 2100. Akibat teknologi yang menyentuh semua sendi kehidupan manusia berakibat pada perubahan bentuk tubuh manusia. Tengkorak, tangan, punggung dan leher mengalami perubahan drastis.
Para ilmuwan kemudian membuat model manusia di masa depan dengan dasar dari dampak penggunaan teknologi dalam kehdiupan manusia saat ini. Kondisi yang disebut tech neck oleh para ilmuwan berawal dari sindrom carpal tunnel dan kelelahan pada mata.
Para ilmuwan membuat model 3D dari manusia yang disebut Mindy berdasarkan data-data yang masuk pada zaman ini. Profil Mindy, manusia tahun 2100 ini akibat dari penggunaan teknologi dalam kesehariannya.

Baca juga: 4 Bahaya Rontgen yang Belum Banyak Diketahui
Diasumsikan Mindy menghabiskan waktu seharian bekerja di depan layar komputer dan kerap menundukan lehernya untuk melihat ponsel. Otot lehernya tidak berkembang dengan baik karena postur tubuhnya selama menggunakan gawai.
Menurut Caleb Backe dari Maple Holistic yang dilansir oleh Mirror, menghabiskan waktu dengan menunduk melihat ponsel membuat leher tegang dan menghilangkan keseimbangan pada tulang belakang. Ini membuat kerja otot leher menjadi lebih berat untuk menopang kepala. Demikian juga berada di depan komputer lebih dari empat jam menarik torso ke depan pinggang yang seharusnya lurus dan selaras.
Kemudian untuk melindungi dari radiasi yang terus menerus menerpa manusia, tengkorak kemudian menjadi lebih tebal. Ini untuk menangkal paparan radiasi yang terus menerus datang. Apakah otak kemudian tetap normal? Tentu tidak! Otak malah menyusut karena tidak pernah digunakan secara maksimal. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi membuat otak tak menjalankan fungsinya.

Baca artikel lainnya: 5 Tempat Liburan Asyik untuk Keluarga Pencinta Teknologi
Evolusi lainnya pada tubuh manusia terletak pada tangannya. Jari-jemari manusia hampir membentuk sudut 90 derajat, terkesan tangan manusia memiliki cakar. Padahal ini bentuk dari kebiasaan manusia yang menggenggam ponsel.
Laman Mirror memuat wawancara dari Dr Nikola Djordjevic dari Med Alert Help, menyebutkan bahwa cara menggenggam ponsel menyebabkan ketegangan pada beberapa titik. Kondisi ini Djordjevic sebut sebagai sindrom cubital tunnel.
Djordjevic menyebutkan sindrom ini adalah tekanan atau ketegangan pada syaraf ulnar yang berada bagian bawah siku. Sindrom ini menyebabkan kebas atau kesemutan pada jari manis dan kelingking, sakit pada lengan bawah dan tangan yang lemas. Ini akibat dari siku yang tertekuk selama berjam-jam.

Perubahan lainnya dari Mindy terletak pada matanya. Mata Mindy memiliki kelopak mata kedua yang mampu memfilter sinar biru yang datang dari gawai yang dipakainya. Sementara untuk sinar merah, kuning dan hijau diterima dengan normal.
Kasun Ratnayake dari the University of Toledo mengatakan kalau kelopak mata kedua ini merupakan evolusi radikal dari manusia. Kemampuan kelopak mata kedua ini melindungi mata dari sinar yang dapat membuat mata rusak. (psr)
Artikel lainnya: Tambah Pengetahuan Astronomi Anak di Planetarium Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Psikolog Anjurkan Orang Tua Beri Jadwal Pakai Gawai untuk Anak

Pendapatan Apple Kembali Menurun Meski Penjualan iPhone Mencapai Rekor

Keuntungan Pakai Smartwatch Sehari-hari

4 Tren Gaya Hidup Aktif dan Produktif Bersama Gawai Terbaru

Pengguna iPhone dan Android harus Waspadai Aplikasi Pencuri Data
