Belanja Daring dan Pesan-Antar Makanan Diprediksi Memuncak Selama Ramadan


Mengalihkan biaya mudik ke keperluan sehari-hari. (Foto: Unsplash/Lucian Alexe)
HAYO, siapa yang tidak sabar untuk menantikan Ramadan tahun ini? Sayangnya, pemerintah melarang kita untuk melakukan mudik mengingat pandemi yang masih belum stabil. Hal ini kemudian berdampak pada rencana peningkatan belanja daring dan pesan-antar makanan selama Ramadan.
Sebuah riset terbaru dilakukan oleh perusahaan teknologi periklanan global, The Trade Desk (TTD). Dengan adanya rencana untuk tidak melakukan perjalanan, masyarakat Indonesia akan mengalokasikan kembali dana perjalanan mudik mereka.
Faktanya, 63 persen dari responden yang biasanya berbelanja selama Ramadan, mengatakan bahwa mereka akan melakukan lebih banyak belanja daring tahun ini dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut naik hingga 68 persen untuk millennial, kelompok usia yang sangat menjadi target bagi kalangan pengiklan.
Selain itu, responden juga berencana meningkatkan jumlah makanan pesan antar yang dipesan secara daring untuk menyesuaikan perayaan Ramadan mereka di masa pandemi COVID-19.
Baca juga:
Pemprov DKI Pastikan Harga dan Pasokan Pangan Saat Ramadan Terjaga

Di antara pengguna aplikasi pesan-antar makanan, enam dari 10 responden mengatakan akan lebih sering menggunakan aplikasi tersebut dibandingkan dengan tahun lalu. Tren ini sangat menonjol di antara keluarga yang memiliki anak-anak karena mereka tidak dapat pergi keluar seperti biasanya dilakukan selama buka puasa.
Riset juga memperlihatkan bahwa satu dari tiga masyarakat Indonesia telah menggunakan e-wallet untuk membayar pengeluaran harian mereka. Berangkat dari peristiwa ini, para pengiklan harus membuat strategi baru untuk memperoleh data mengenai pesan-antar makanan serta pembelian di dalam toko dengan e-wallet.
Meningkatnya penggunaan e-wallet menawarkan peluang kepada mereka untuk memahami bagaimana iklan digital diubah menjadi penjualan.
Melalui kemitraan TTD dengan Gojek, pengiklan yang memanfaatkan aplikasi Gojek kini dapat memperoleh insights atas dampak iklan online mereka dan mengaitkannya dengan transaksi pembelian yang terjadi, baik secara online maupun offline.
Baca juga:

“Saat masyarakat Indonesia menghabiskan Ramadan dan Idul Fitri di rumah, mereka juga memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan uang secara online. Hal tersebut menciptakan peluang yang lebih berarti bagi mereka untuk menjangkau dan melibatkan konsumen saat mereka berbelanja, makan, dan membayar kebutuhan sehari-hari menggunakan kanal digital,” kata Florencia Eka, Country Manager Indonesia.
Di sisi lain terkait konsumsi media, riset TTD memperlihatkan bahwa streaming video online juga akan meningkat selama Ramadan 2021. Satu dari dua masyarakat Indonesia yang disurvei menyatakan untuk berencana menghabiskan waktu luang Ramadan dengan menonton film dan serial TV (48%). Sementara jumlah yang hampir setara berencana untuk streaming musik online (42%). (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
