Angkat Tema Karl Lagerfeld, Met Gala 2023 Jadi Kontroversi
Karl Lagerfeld. (Foto: Instagram@karllagerfeld)
DI balik kemeriahan gelaran Met Gala 2023, banyak kontroversi yang terjadi. Apalagi dengan tema tahun ini, Karl Lagerfeld: A Line of Beauty. Tema itu diangkat untuk memberikan penghormatan kepada Lagerfeld yang meninggal di usia 85 tahun pada Februari 2019.
Seperti dilansir TIME, Met Gala 2023 menampilkan 150 rancangan Lagerfeld. Sang ikon fesyen itu ialah perancang busana yang terkenal lewat jenama populer seperti Chanel. Selama lebih dari tiga dekade, namanya menempel pada jenama tersebut. Ia juga pernah merancang untuk Fendi dan merek eponimnya. Ia juga memiliki hubungan kerja yang erat dengan model seperti Gigi Hadid, Kendall Jenner, Naomi Campbell, hingga musisi Korea Selatan seperti G-Dragon.
Sayangnya, Lagerfeld juga terkenal dengan lidahnya yang tajam dan terkesan tidak memiliki filter yang sering ia dgunakan dalam berbagai pembicaraan. Lagerfeld tidak memiliki rasa malu untuk mencemooh tubuh, terutama tubuh perempuan. Padahal, Lagerfeld memiliki masalah dengan tubuhnya sendiri yang kehilangan sampai 92 kilogram dalam setahun. Pengalaman itu ia dokumentasikan dalam buku berjudul The Karl Lagerfeld Diet (2005).
Lagerfeld pernah mengkritik tubuh Adele dengan mengatakan 'terlalu gemuk, tapi dia memiliki wajah yang cantik dan suara yang indah'. Selain itu, Lagerfeld pernah berkomentar tentang tubuh perempuan, baik di dalam maupun di luar dunia mode.
Baca juga:
Dalam wawancara pada 2009, Lagerfeld mengomentari keputusan majalah Jerman untuk menampilkan perempuan 'biasa, realistis' dalam pemotretan daripada model konvensional. Ia mengatakan pilihan ke arah kepositifan tubuh dalam industri mode ialah 'tidak masuk akal' karena 'tidak ada yang ingin melihat perempuan bulat'.
"Kamu memiliki ibu gemuk dengan kantong keripik duduk di depan televisi dan mengatakan bahwa model kurus itu jelek," ucapnya.
Tidak hanya soal tubuh, Lagerfeld juga pernah melontarkan komentar-komentar negatif yang rasialis. Dalam sebuah wawancara dengan Harper's Bazaar di 2008, ia mengatakan desainer Coco Chanel 'tidak cukup jelek untuk menjadi seorang feminis'. Sementara itu, di 2010, ia dikritik habis-habisan karena membuat wajah supermodel Claudia Schiffer menjadi hitam dan kuning untuk majalah Jerman, Stern Fotografie.
Baca Juga:
Pada 2017 dalam acara bincang-bincang di Prancis, ia mencemooh negaranya yang menerima pengungsi dari negara-negara mayoritas muslim dengan menyatakan 'penghinaan terhadap korban Holocaust'.
Terlepas dari pernyataan kontroversinya, industri mode masih memeluknya sebagai seorang jenius yang kreatif dan mengabaikan komentar-komentar demi karya seninya. Setelah kematiannya di 2019, Lagerfeld dikenang indah sebagai legenda mode nan berbakat. (and)
Baca Juga:
Bianglala India di Koleksi Dior Fall 2023
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.