8.000 Anak Meriahkan Festival Bandung Ulin


Melalui festival ini, anak-anak diharapan bisa mengenal budaya dan filosofi kaulinan barudak. (Foto: YouTube/sdn080 bic)
SEBUAH acara menarik akan berlangsung di SOR Arcamanik, Bandung, Kamis, 3 November 2022. Bertajuk Festival Bandung Ulin: Ngamumule Budaya Sunda, acara ini akan melibatkan 8.000 anak dari tingkat SD sampai SMP.
Mereka akan bermain sambil belajar lebih dekat dengan kebudayaan Sunda seperti pencak silat, angklung, dan permainan anak-anak tempo dulu (kaulinan barudak).
Festival Bandung Ulin dilatarbelakangi oleh derasnya arus globalisasi yang membuat kebudayaan di Indonesia semakin buram dari pandangan generasi mudanya. Tak terkecuali budaya Sunda yang juga sudah mulai luntur dalam benak anak-anak.
Padahal, pencak silat dan angklung telah dicatat oleh UNESCO sebagai kekayaan budaya tak benda milik masyarakat Sunda. Sementara kaulinan barudak merupakan warisan budaya turun temurun yang mengandung berbagai filosofi “kasundaan” yang begitu luhur.
Baca juga:

Maka demi membangkitkan kembali budaya Sunda, Dinas Pendidikan (Disdik) menggelar Festival Bandung Ulin yang akan berlangsung pukul 08.00-15.40 WIB. Penampilan pertama adalah kolosa; pencak silat.
Setiap SD dan SMP di Kota Bandung mengirimkan 10 perwakilan siswanya untuk mengikuti kegiatan ini. Para peserta dan pendamping mengenakan busana pangsi (silat) dan sabuk. Dalam kesempatan ini, Disdik juga akan meluncurkan pencak silat dan angklung sebagai muatan lokal wajib di seluruh SD Kota Bandung.
Arkian, sekira pukul 09.10 WIB, akan ada penampilan kolosal angklung yang juga diikuti minimal 10 orang dari tiap sekolah. Lagu-lagu yang akan dimainkan antara lain "Halo-Halo Bandung", "Manuk Dadali", dan "Mojang Priangan". Pakaian adat Sunda digunakan dalam sesi ini. Laki-laki menggunakan pangsi dan perempuan memakai kebaya putih.
Tak hanya itu, ada pula kolosal Nang Neng Nong yang akan diikuti gerakannya oleh seluruh peserta. Tim peraganya merupakan siswa dan guru dari SDN 035 Soka sebanyak 120 orang.
Baca juga:

Acara besarnya adalah pemecahan rekor kaulinan budak seperti cingciripit, surser, dan perepet jengkol yang akan dimulai pukul 09.55 WIB. Pemecahan rekor ini melibatkan 10 siswa tiap sekolah yang telah dilatih untuk menampilkan tiga permainan tersebut.
Selain kategori pemecahan rekor, penampilan kaulinan barudak juga akan hadir dalam kategori hiburan/festival. Setiap sekolah mengirimkan 10 siswa untuk memainkan kaulinan sesuai dengan pengelompokkan zona.
Zona A bermain sondah, Zona B bermain oray-orayan, Zona C bermain sapintrong, Zona D bermain congklak, Zona E bermain ambil-ambilan, Zona F bermain hayam careuh, Zona G bermain ciwit lutung, dan Zona H bermain tong mali/sepdur. Setelah itu, hiburan berupa budaya dan seni Sunda juga akan turut memeriahkan Festival Bandung Ulin.
Melalui festival ini, anak-anak diharapan bisa mengenal budaya dan filosofi kaulinan barudak. Juga mampu menguatkan pendidikan karakter berlandaskan kearifan lokal. Terakhir, bisa menjaga dan memelihara warisan budaya Sunda. (Imanha/Jawa Barat)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta

KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin

Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Bangunan Liar Tanpa Izin Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Lakukan Penertiban

Rayakan 20 Tahun “Berdiri Teman”, Closehead Hadirkan Semangat Baru dengan Pulangnya Aido
